Mempawah (Antara Kalbar) – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah memberikan apresiasi terhadap masyarakat di Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit.
Sekretaris Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah, Supardi A. Kadir menilai masyarakat di kecamatan Sungai Kunyit mempunyai komitmen melestarikan peninggalan sejarah berupa sebuah bangunan kuno arsitektur rumah panggung Melayu, peninggalan salah seorang sesepuh mereka yakni Umar bin Husin yang mendirikan rumah panggung itu sejak tahun 1895.
Rumah yang letaknya berada di Jalan M. Yasin RT 05 RW 02 Desa Mendalok itu kini dijuluki masyarakat sebagai rumah adat turun-temurun.
“Kita mengharapkan dukungan pemerintah daerah mengembangkan dan melestarikan keberadaan rumah adat ini menjadi cagar budaya di Kabupaten Mempawah. Kita perkenalkan kepada anak cuci dan siapapun nantinya, serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, pariwisata dan membawa kebaikan bagi masyarakat Mempawahâ€, terang Supardi A. Kadir, Sabtu (21/11).
Keberadaan rumah adat Melayu turun-temurun terealisasi berkat kegigihan pemerintah Desa Mendalok. Atas kegigihan itu, Pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Nlai Budaya Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 pun memberikan bantuan kepada pemerintah desa untuk pemeliharaan dan pelestarian.
Kepala Desa Mendalok, Ilham M. Amin menuturkan rumah adat turun-temurun ini kini sering dijadikan tempat pertemuan atau musyawarah warga. “Kami sangat berterima kasih kepada pihak ahli waris dan pemerintah. Kita sepakat untuk menjadikan rumah adat melayu turun-temurun ini menjadi pusat kegiaatan budaya melayu, sekaligus objek wisata dan salah satu cagar budaya di Kalimantan Barat,†ujar Ilham.
Pengembangan rumah adat turun temurun di Desa Mendalok, kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten mempawah secara menyeluruh memang masih membutuhkan renovasi dan pembiayaan. Sayangnya peran aktif dinas terkait sejauh ini masih minim dan dikritisi sejumlah pihak. Pihak legislatif meminta dinas terkait sungguh-sungguh mengembangankan potensi budaya dan pariwisata yang ada di kabupaten Mempawah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Sekretaris Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah, Supardi A. Kadir menilai masyarakat di kecamatan Sungai Kunyit mempunyai komitmen melestarikan peninggalan sejarah berupa sebuah bangunan kuno arsitektur rumah panggung Melayu, peninggalan salah seorang sesepuh mereka yakni Umar bin Husin yang mendirikan rumah panggung itu sejak tahun 1895.
Rumah yang letaknya berada di Jalan M. Yasin RT 05 RW 02 Desa Mendalok itu kini dijuluki masyarakat sebagai rumah adat turun-temurun.
“Kita mengharapkan dukungan pemerintah daerah mengembangkan dan melestarikan keberadaan rumah adat ini menjadi cagar budaya di Kabupaten Mempawah. Kita perkenalkan kepada anak cuci dan siapapun nantinya, serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, pariwisata dan membawa kebaikan bagi masyarakat Mempawahâ€, terang Supardi A. Kadir, Sabtu (21/11).
Keberadaan rumah adat Melayu turun-temurun terealisasi berkat kegigihan pemerintah Desa Mendalok. Atas kegigihan itu, Pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Nlai Budaya Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 pun memberikan bantuan kepada pemerintah desa untuk pemeliharaan dan pelestarian.
Kepala Desa Mendalok, Ilham M. Amin menuturkan rumah adat turun-temurun ini kini sering dijadikan tempat pertemuan atau musyawarah warga. “Kami sangat berterima kasih kepada pihak ahli waris dan pemerintah. Kita sepakat untuk menjadikan rumah adat melayu turun-temurun ini menjadi pusat kegiaatan budaya melayu, sekaligus objek wisata dan salah satu cagar budaya di Kalimantan Barat,†ujar Ilham.
Pengembangan rumah adat turun temurun di Desa Mendalok, kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten mempawah secara menyeluruh memang masih membutuhkan renovasi dan pembiayaan. Sayangnya peran aktif dinas terkait sejauh ini masih minim dan dikritisi sejumlah pihak. Pihak legislatif meminta dinas terkait sungguh-sungguh mengembangankan potensi budaya dan pariwisata yang ada di kabupaten Mempawah.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014