Mempawah (Antara Kalbar) - Musim hujan disertai angin kencang dan pasang air laut berpotensi terjadinya bencana, seperti banjir maupun puting beliung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah siap siaga dan sigap menanggulanginya.

Pemerintah Kabupaten Mempawah memperkirakan memasuki akhir tahun saat ini curah hujan akan tinggi. Sejumlah titik rawan dikhawatirkan akan terendam banjir bandang maupun rob. Sejumlah titik rawan bencana itu antar lain berada di kecamatan Mempawah timur, Sungai pinyuh, Siantan dan kecamatan Toho.                                               
Guna mengantisipasi bencana tersebut BPBD Kabupaten Mempawah telah mengambil langkah dini. Antar lain dengan melakukan sosialisasi pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh bencana pada sejumlah desa. Seperti di desa Sejegi Mempawah Timur dan Sungai Bakau Besar Laut (SBBL) Kecamatan Sungai Pinyuh.

Menurut Kasubdit Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mempawah Didik Sudarmanto pada tahun 2013 BPBD telah membentuk masyarakat desa tangguh bencana, yakni destana.

“Saat ini kami BPBD kabupaten rutin mensosialisasikan simulasi tanggap bencana melalui pemberdayaan masyarakat desa tangguh bencana. Program destana ini bertujuan memberikan simulasi kepada warga desa, agar nantinya mereka mampu mengambil langkah tepat jika sewaktu-waktu terkena bencana”, ujar Didik, Sabtu (29/11).

Sebagaimana diketahui Kabupaten Mempawah saat ini merupakan siklus tahunan terjadinya rawan bencana banjir. Bahkan desa Sejegi Mempawah timur kerap menjadi langganan banjir bandang dan rob.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014