Mempawah (Antara Kalbar) - Relatif minimnya bantuan peralatan tangkap yang dimiliki para nelayan di Kabupaten Mempawah mendorong mereka berinisiatif untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar, khususnya Dinas Keluatan dan Perikanan. Sejumlah kelompok nelayan sungai Pinyuh misalnya, mereka mengaku berencana untuk meminta bantuan langsung kepada Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) provinsi Kalbar di Pontianak.                                       

“Kelengkapan alat tangkap para nelayan akan sangat menentukan hasil tangkapan mereka pada saat melaut. Namun sebaliknya jika semakin minim alat tangkap yang dimiliki/ akan semakin sedikit pula hasil tangkapan yang mereka peroleh”, ujar Edy, seorang penyuluh nelayan Sungai Pinyuh.

Menurut penyuluh nelayan itu, sedikitnya 15 kelompok nelayan yang ada dikecamatan itu berencana akan mendatangi DKP provinsi dalam waktu dekat. Kedatangan nelayan nantinya bertujuan menyampaikan secara langsung terkait permintaan dan kebutuhan para nelayan.
                                                                                   
Penilaian sejumlah nelayan selama ini bantuan dari pemerintah propinsi kalbar dinilai hanya sampai pada nelayan-nelayan besar.                                                                                                          

“Justru kami disini mendapatkan perhatian dan pembinaan yang cukup baik dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, kok pemerintah provinsi justru tidak”, kata Johan salah seorang nelayan Sungai Pinyuh (29/11).

Selama ini beberapa program yang diterapkan DKP Kabupaten Mempawah diantaranya sudah berjalan cukup baik. Seperti bantuan bibit ikan, upaya restocking atau penebaran puluhan ribu bibit ikan air tawar guna menjaga keseimbangan alam dan habitatnya di sungai Mempawah.

Selain itu masih ada program tabungan atau simpanan para nelayan, dimana para nelayan diharuskan menyisihkan pendapatan mereka dari hasil tangkap untu disimpan ke di bank. Simpanan tersebut merupakan simpanan para nelayan yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan, antara lain untuk keperluan mendesak para nelayan nantinya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014