Mempawah (Antara Kalbar) – Suryadi (40), warga Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), Kecamatan Sungai Pinyuh, ABK kapal trawl (pukat harimau) yang diduga jadi korban perselisihan antar nelayan di perairan Kuala Mempawah Senin (3/10) akhirnya ditemukan.
Suryadi ditemukan La Herman (46) nelayan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang hari Rabu (5/10) sekira 08.00 WIB di Pulau Baruk.
"Sebelum menemukan Suryadi, saya sempat memasuki kawasan Pulau Baruk untuk mencari telur penyu. Karena tak menemukan telur penyu di pulau itu, lantas bergegas menuju perahu yang disandarkannya ditepi pulau," cerita La Herman, Kamis (6/10).
Dalam menapaki pulau menuju perahunya itu, La Herman lanjut bercerita kemudian melihat ada jejak kaki manusia.
Saat itu ia mengira jejak itu merupakan jejak orang yang sedang mencari telur penyu atau mencari kelapa di pulau itu.
"Saat itu saya tidak menghiraukan jejak manusia di pulau itu. Namun, saat bergegas menuju perahu, tiba-tiba dari kejauhan saya lihat ada seseorang melambaikan tangan memanggil saya. Orang itu dalam keadaan tak berpakaian," jelasnya.
La Herman lantas menghampiri Suryadi, ia kemudian menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Suryadi saat itu.
Kepada La Herman, diceritakan Suryadi jika kapal trawl yang digunakannya melaut tenggelam.
Suryadi menerangkan jika dirinya merupakan nelayan warga Sungai Pinyuh yang tinggal di gang Fatimah Bakri, desa Bakau Besar Laut (SBBL).
Saat itu menurut La Herman, Suryadi meminta diantarkan pulang. Karena baru kelaut, La Herman lantas mengajak Suryadi untuk ikut melaut lebih dulu. Suryadi pun mengikuti ajakan La Herman.
"Selama mengikuti saya ke laut, dia saya perlakukan dengan baik. Saya beri makan dan beri dia obat flu," tutur La Herman.
Setelah setengah hari mencari ikan di laut bersama Suryadi, kemudian mereka bergegas merapat ke wilayah pesisir Sungai Raya Kepulauan pada Kamis (6/10) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Setibanya di rumah, La Herman lantas memberikan pakaian yang layak kepada Suryadi. Beberapa waktu kemudian, sekira pukul 07.00 WIB La Herman lantas mengantarkan Suryadi pulang ke alamatnya di Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah menggunakan sepeda motor.
Setibanya dirumah sekira pukul 10.00 WIB, pihak keluarga Suryadi terkejut. Suasana pun haru diwarnai isak tangis dan ucap syukur.
Saat itu satu persatu tetangga dan kerabat Suryadi kemudian berdatangan menghampiri kediaman Suryadi.
La Herman melanjutkan ceritanya, berdasarkan penuturan Suryadi saat terdampar di Pulau Baruk pada Selasa malam (4/10) ia dalam kondisi tidak sadarkan diri. Suryadi baru sadar ketika mendengar suara petir yang disertai hujan deras.
Selama terdampar, Suryadi hanya minum air kelapa yang didapatnya di Pulau Baruk.
Sekira jam 11.30 WIB, Suryadi didampingi istrinya lantas dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh oleh polisi guna memeriksakan kesehatannya.
" Dari awal pagi tadi kita masih melakukan upaya, ada beberapa tim yang kita turunkan dari polres, basarnas dan lain lain. Sekian waktu kita dapat informasi bahwa korban selamat. Kapolres mengintruksikan jajaran menindaklanjuti informasi tersebut," kata  Kabag Ops Polres Mempawah, Kompol Dwi Budi Murtiono.
Masalah perselisihan antar nelayan, termasuk perkembangan situasi dan kondisi korban Suryadi dipastikan akan sampaikan perkembangannya lebih lanjut oleh pihak Polres Mempawah.
"Untuk sementara kita minta korban dan pihak keluarga menenangkan dulu. Selanjutnya kita minta pihak korban dan pihak keluarga korban atau pun pemerintah desa untuk mengantarkan korban untuk dimintai keterangan," ujar Kompol Dwi Budi Murtiono.
Hingga berita ini diturunkan pihak Polres Mempawah menegaskan masih menunggu hasil visum dari pihak puskesmas Sungai Pinyuh.
Disinggung sejauh mana proses hukum terkait perselisihan antar nelayan itu, dikatakan hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dan sudah memeriksa 3 (tiga) orang saksi, terman korban.
"Kita tidak bisa pastikan seperti apa nantinya. Semua masih bergantung dari hasil pemeriksaan. Jika kepentingan penyelidikan maupun penyidikan diprioritaskan untuk kamtibmas, tentu kita bergantung pada kebijakan kapolres nantinya. Perkembangannya akan kita informasikan nanti," kata Kompol Dwi Budi Murtiono menjawab pertanyaan wartawan.
Suryadi Ditemukan di Pulau Baruk
Kamis, 6 Oktober 2016 15:19 WIB