Depok (Antara Kalbar) - Para ulama dan dai Asia Tenggara mendeklarasikan Ikatan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara sebagai lembaga resmi untuk meningkatkan ilmu dan dakwah ahlakul karimah dalam bingkai agama Islam.

"Kami harapkan pembentukan lembaga ini dapat memberikan kontribusi penyelesaian masalah di ASEAN," kata Inisiator pembentukan Ulama dan Dai se-ASEAN H Muh. Zaitun Rasmin ketika memberikan keterangan kepada pers di Depok, Sabtu.

Hadir dalam acara tersebut perwakilan Ulama dan Dai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja dan Timor Leste.

Zaitun mengatakan pihaknya juga akan memperhatikan masalah kemaslahatan ASEAN secara umum dan juga yang lebih spesifik kepada kaum minoritas di kawasan itu,"Kami mendorong berbagai pihak di masing-masing negara tetap bersatu dalam satu negara. Indonesia pernah megalami pahitnya kehilangan Timor Timur," ujarnya.

Untuk itu kata dia pihaknya akan melakukan kunjungan-kunjungan ke ke negara-negara ASEAN untuk mengetahui berbagai masalah dan mencarikan solusinya. "Kami tak ingin melibatkan diri dalam konflik, tapi ingin menyelesaikan masalah secara Islami," tegasnya.

Ia berharap dengan jumlah umat muslim yang besar tentunya suaranya akan didengar oleh para pengambil kebijakan di negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan masalah secara Islami.

"Kami akan memperkuat ormas Islam yang sudah ada terlebih dahulu dan juga memperkuat apa yang telah dirintis oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Makin banyak perjuangan kebenaran maka akan lebih baik," katanya.

Perwakilan Ulama dari Malaysia Juanda Jaya mengatakan pasar bebas ASEAN 2015 maka negara Asia Tenggara ini akan saling mempengaruhi sehingga diperlukan penyelesaian permasalahan secara Islami.

"Kami akan membantu saudara-saudara kita yang mendapat kezaliman, tentunya dnegan cara-cara yang baik dan benar," katanya.

Ia mengatakan di Malaysia peran ulama sangat penting dan baik aparat kepolisian maupun kerajaan meminta masukan darai para ulama dalam memutuskan kebijakan yang ada.

Sementara itu Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan pembentukkan Ulama dan Dai se-ASEAN ini untuk melanjutkan program-progranm Ormas Islam yang sudah ada dengan sikap agama yang moderat dan tidak radikal, ekstrimis apalagi teroris.

"Islam berkembang secara damai. Perkumpulan baru yang akan memperkuat ormas Islam moderat, dan bukan antisosial," katanya.

Hidayat juga menegaskan perkumplan ulama dan dai se-ASEAN ini tidak terkait dengan partai politik tertentu.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014