Pontianak  (Antara Kalbar) - Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) atau program pengembangan ekonomi wilayah lembaga kerja sama Jerman mengakhiri program lima tahun Regional Economic Development (RED) di wilayah Singkawang, Bengkayang, Sambas (Singbebas) Provinsi Kalimantan Barat.

"Hari ini program RED di Singbebas ditutup dan dilanjutkan dengan program baru, yakni Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP) atau program investasi dan pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan," kata Koordinator GIZ RED Regional Kalbar Stepanus Djuweng di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan fokus fasilitasi program SREGIP, yakni pengembangan agribisnis berkelanjutan, dengan komoditi karet dan lada di Provinsi Kalbar dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Provinsi NTB, dengan dukungan pemerintah dan keterlibatan sektor swasta secara intensif.

Program SREGIP dirancang untuk dua setengah tahun mendatang mulai Januari 2015, kata Djuweng.

Menurut dia dalam melaksanakan fasilitasinya program RED Kalbar sebelumnya, menerapkan delapan instrumen pengembangan ekonomi daerah, yakni survei daya Saing daerah yang dilaksanakan di 14 kabupaten/kota, kemudian pengembangan kewirausahaan, analisis dampak regulasi, pengembangan strategi wilayah, rantai nilai pariwisata, penguatan PTSP, pengembangan rantai nilai lada putih, dan promosi tenun Sambas.

"Dengan dukungan penuh dari Pemprov Kalbar, Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, dan Sambas (wilayah singbebas) dalam program RED memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi dan kerja sama antar daerah," ujarnya.

Program pengembangan ekonomi suatu daerah pasti memerlukan proses, waktu, sumber daya dan partisipasi lintas pelaku. "GIZ hanya sebagai fasilitator, sedangkan pelaku utama kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan wilayah yang sesungguhnya adalah berbagai mitra institusi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.

Menurut Djuweng ada sejumlah pembelajaran dan tantangan selama pelaksanaan program pengembangan ekonomi daerah itu. "Dan yang lebih penting lagi adalah ada catatan mengenai proses pembelajaran dibalik kisah sukses dan pembelajaran tersebut," ujarnya.


(U.A057/B/E001/E001) 02-12-2014 14:23:52

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014