Kingston (Antara Kalbar) - Pemerintah Jamaika mengkonfirmasi beberapa situsnya telah menghadapi serangan maya selama beberapa pekan belakangan, sehingga merusak data statistik atau bahkan mati.
Konfirmasi itu dikeluarkan oleh Menteri Negara di Kementerian Sains , Teknologi, Energi dan Pertambangan Julian Robinson.
Ketika menjawab pertanyaan dari oposisi, ia pada Senin malam (16/12) mengatakan 10 jejaring pemerintah disusupi oleh peretas.
Robinson mengatakan meminta bantuan dari Uni Telekomunikasi Internasional dan perangkat dari Organsasi Amerika diperkirakan tiba awal tahun 2015 untuk menunjang penyelidikan lebih lanjut.
Menteri Negara tersebut mengatakan Jamaika kena serangan dunia maya namun ia menolak untuk menyebutkan sumber serangan tersebut karena khawatir itu akan merusak penyelidikan yang sedang berlangsung, sebut Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Namun, Juru Bicara oposisi mengenai Teknologi Komunikasi Informasi Andrew Wheatley berkeras rakyat negeri itu mesti diberitahu mengenai tantanan keamanan dunia maya yang dihadapinya dan apakah informasi rahasia telah dicuri.
Menurut Wheatley, 15 dan bukan 10 situas pemerintah diserang, termasuk milik Kementerian Sains, Teknologi, Energi dan Pertambangan, Kementerian Kehakiman dan Kementerian Pariwisata dan Hiburan.
Ia menyeru pemerintah agar segera melaksanakan saran belum lama ini bagi amandemen peraturan anti-kejahatan maya di negeri itu.
(Uu.C003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014