Sanggau (Antara Kalbar) - Akses menuju Kecamatan Meliau dari Parindu di Kabupaten Sanggau, terputus seiring hujan lebat yang mengguyur wilayah itu semalaman, Minggu.

Kondisi itu membuat meluapnya Sungai Ensabal dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa.

"Sejak pagi tadi jembatan Sungai Ensabal ini airnya sudah tinggi hingga sekarang mencapai pinggang orang dewasa," ujar Pinus warga setempat.

Menurut Pinus, kondisi demikian terjadi hingga lima kali dalam setahun jika adanya hujan semalaman.

Ia berharap, ada upaya dari pemerintah untuk melaksanakan normalisasi aliran sungai tersebut. "Dalam setahun bisa lima kali Bang, kalau sudah banjir ini susah lah. Kami hanya bisa berharap pemerintah memikirkan bagaimana mengatasi kondisi ini," pinta Pinus.

Sungai Ensabal ini berada sekitar dua kilometer dari kota Bodok dan merupakan salah satu sungai yang dijadikan saluran pembuangan air dari kawasan-kawasan lain seperti Desa Sebarra.

Untuk itu, jika terjadi hujan lebat di wilayah lain, maka air akan mengalir ke sungai tersebut.

Apalagi jika aliran sungai itu sudah penuh dan tersumbat sampah, maka tak akan mampu menampung air hujan dan meluap.

Sebelumnya, terdapat beberapa rumah di Dusun Bali, Desa Sebarra, Kecamatan Parindu sempat terendam air sekitar pukul 03.00 WIB. Namun, selang beberapa jam sudah surut kembali, akan tetapi ketinggian air di kolong rumah warga masih tinggi.

"Rumah kami sempat terendam menjelang pagi. Tapi tak lama lalu surut lagi, airnya kan mengalir ke sungai Ensabal itu," ungkap Kusnadi salah seorang warga Dusun Bali.

Pantauan di lapangan, mulai dari Kecamatan Tayan Hilir kondisi air sungai Kapuas dan sungai Tayan sudah mulai meninggi. Rata-rata rumah warga di kota Tayan sudah digenangi air.

BbKondisi serupa juga terlihat di Kecamatan Batang Tarang, ketinggian air terlihat di kawasan Desa Ilir dan Sembatu yang mulai menggenangi kolong rumah warga.

Lantas di Kecamatan Tayan Hulu air sungai Sekayuk yang membelah kota Sosok sudah mulai merendam pekarangan dan halaman rumah warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai tersebut.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014