Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, memastikan segera membangun talud penahan air di sekitar Sungai Wailola, Kampung Gorom untuk menahan luapan air yang dapat menyebabkan banjir saat hujan.
“Talud penahan air itu akan dibangun sepanjang 250 meter di Sungai Wailola, Kampung Gorom,” kata Bupati Seram Bagian Timur (SBT) Fachri Husni Alkatiri dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan perancangan pembangunan talud pembatas air tersebut direncanakan mulai bulan depan agar banjir dapat teratasi.
“Bulan depan sudah bisa dikerjakan, merespons keluhan masyarakat yang terdampak banjir di Kampung Gorom,” tuturnya.
Sebelumnya terjadi bencana banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (4/4) dan memicu banjir di sejumlah titik rawan, termasuk di Kampung Gorom, Kecamatan Bula.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten SBT pun dikerahkan untuk melakukan aksi tanggap darurat guna meminimalisir dampak bencana.
Petugas Damkar langsung mengevakuasi pengunjung di Pantai Gumumae dan pembersihan lumpur di rumah-rumah warga. Tim Damkar juga mengerahkan satu unit mobil untuk menyuplai air bersih bagi warga serta melakukan pembersihan lumpur di setiap ruas jalan yang sempat tertutup lumpur akibat luapan air.
Sementara itu, Wakil Bupati SBT Muhammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena telah meninjau sejumlah titik lokasi yang terdampak banjir di wilayah tersebut.
Saat melakukan peninjauan di Kampung Gorom dan wilayah Gumumae, Rumarey yang didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyempatkan diri bertemu langsung dengan warga yang terdampak banjir termasuk pemilik toko yang tempat usahanya terdampak genangan air.
“Kami berbincang dan mendengarkan langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk segera direalisasikan,” tuturnya.
