Tangerang (Antara Kalbar) - Direktur Utama Airnav, Bambang Cahyono, mengatakan ada enam pesawat di sekitar pesawat Air Asia pada waktu yang bersamaan dengan ketinggian tidak jauh berbeda.
"Jadi, saat waktu yang sama, ada enam pesawat di sekitar Airasia dengan detik waktu yang sama pula," ujarnya setelah keterangan pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno - Hatta, Jakarta, Senin.
Pesawat yang dimaksud antara lain pesawat Garuda Indonesia, Lion Air, Uni Emirates, dan lainnya.
"Saat itu, Air Asia berada di ketinggian 34 ribu kaki dan meminta izin untuk menambah ketinggian ke 38 ribu kaki," katanya.
Namun, pada ketinggian 38 ribu kaki, ternyata ada pesawat Garuda Indonesia, sehingga pesawat Air Asia akhirnya berbelok ke kiri dan hilang kontak.
"Jadi, di atas pesawat Air Asia itu ada pesawat Garuda, sehingga Air Asia tidak bisa menambah ketinggian sesuai permintaan," paparnya.
Berbagai langkah sesuai dengan prosedur pun telah dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan pilot pesawat, tetapi tidak bisa.
Hingga akhirnya, pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB itu hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Jadi, saat waktu yang sama, ada enam pesawat di sekitar Airasia dengan detik waktu yang sama pula," ujarnya setelah keterangan pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno - Hatta, Jakarta, Senin.
Pesawat yang dimaksud antara lain pesawat Garuda Indonesia, Lion Air, Uni Emirates, dan lainnya.
"Saat itu, Air Asia berada di ketinggian 34 ribu kaki dan meminta izin untuk menambah ketinggian ke 38 ribu kaki," katanya.
Namun, pada ketinggian 38 ribu kaki, ternyata ada pesawat Garuda Indonesia, sehingga pesawat Air Asia akhirnya berbelok ke kiri dan hilang kontak.
"Jadi, di atas pesawat Air Asia itu ada pesawat Garuda, sehingga Air Asia tidak bisa menambah ketinggian sesuai permintaan," paparnya.
Berbagai langkah sesuai dengan prosedur pun telah dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan pilot pesawat, tetapi tidak bisa.
Hingga akhirnya, pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB itu hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014