Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalbar sudah melakukan identifikasi desa dan kecamatan yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten tetangga dan provinsi yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Bupati Sintang, Milton Crosby dalam rapat membahas kasus rabies tingkat provinsi di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Selasa, mengatakan pemerintah kabupaten sudah melakukan sejumlah langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran virus rabies tersebut.

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan seperti identifikasi desa dan kecamatan wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan daerah yang tertular yakni Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan Tengah yakni Kecamatan Sungai Tebelian ada di Desa Melayang Sari, Lebak Ubah, Sarai, Bonet Engkabang, Bonet Lama, Sabang Surai dan Nobal.

Selain itu juga didata di Desa Penjernang, Solam Raya, Rarai, Baya Betung, Baya Mulya dan Kecamatan Dedai Sungai Mali, Mengkirai Jaya, Gandis yang berbatasan langsung dengan kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi.

Sementara di Kecamatan Ambalau ada Desa Buntut Sabun dan Kecamatan Serawai ada Desa Jelundung yang berbatasan langsung dengan Kalteng.

Tim Pengendali Rabies juga sudah melakukan rapat Komda Zoonosis Kabupaten Sintang, pengawasan perkembangan kasus di lapangan, sosialisasi dan edukasi masyarakat melalui interaktif RRI dan mengeluarkan imbauan bupati salah satunya melalui media cetak.

Menurut Bupati, di kabupaten tersebut sudah terjadi 11 kasus gigitan anjing rabies dan semua korban sudah diberikan vaksin anti rabies.

"Tim pengendalian rabies juga akan segera melakukan kegiatan sosialisasi rabies di daerah terancam atau ring 1 dengan tujuan supaya masyarakat memahami bahaya rabies," kata Bupati.

Selain itu, sosialisasi juga diharap dapat membangun perilaku masyarakat untuk kewaspadaan dini tentang bahaya rabies, membangun kebersamaan masyarakat untuk mendukung kegiatan pencegahan dan pengendalian serta pemberantasan rabies.

Pemkab juga melakukan pendataan HPR tiap desa dan menunjuk masyarakat sebagai kader vaksinator rabies.

Sosialisasi direncanakan dilaksanakan di 15 desa pada 9-13 Februari.

Selain itu juga akan dilaksanakan vaksinasi rabies di 15 desa yang diawali dari desa Melayang Sari pada 18 Februari 2015 dan akan berakhir di Desa Gandis pada 6 Maret.

"Supaya penanganan rabies maksimal, maka kami memerlukan sarana operasional lapangan yang mendesak seperti perlengkapan petugas sejenis sepatu boat dan sarung tangan, berangus (selongsong penutup moncong anjing), jaring tangkap, kandang observasi," katanya.

Sedangkan vaksin rabies sudah tersedia 3.200 dosis, Rapid Test Rabies diperlukan 200 tes baru tersedia 100 tes, Striknin (racun pemberantas anjing liar) diperlukan sekitar 200 paket dan Spuit (alat suntik) 5 ml sudah ada 1.000 buah, tambah bupati Sintang.

Pemkab Sintang sendiri sudah membentuk tim pengendalian rabies yang saat ini sudah terus menerus bekerja di lapangan.

Anggota tim sebanyak 13 orang sudah disuntik vaksin anti rabies sebanyak tiga kali.

Rapat membahas kasus rabies tersebut dipimpin Asisten Administrasi Perekonomian dan Kesos Setda Provinsi Kalbar Lensus Kandri, didampingi Kadis Kesehatan dr Andi Jap dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Abdul Manaf Mustafa.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015