Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Barat Elliyati Elsyam mengatakan penurunan jumlah kecelakaan kerja di Kalbar menunjukkan sistem keamanan yang diterapkan oleh perusahaan sudah semakin baik.
"Semakin menurunnya angka kecelakaan kerja di Kalbar menunjukkan bahwa setiap perusahaan yang ada sudah menerapkan K3 sesuai dengan amanat undang-undang ketenagakerjaan. Meski demikian, sebagai pembina dari seluruh perusahaan yang ada di Kalbar, kami tentu akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap seluruh perusahaa yang ada di Kalbar agar bisa tetap mengutamakan keselamatan kerja karyawannya," kata Elliyati di Pontianak, Minggu.
Dia menjelaskan, sebagai bentuk penghargaan dari Pemprov Kalbar terhadap perusahaan yang telah melaksanakan program K3 dan telah meminimalisir angka kecelakaan kerja, baru-baru ini pihaknya telah memberikan penghargaan kepada dua perusahaan besar yang memiliki cabang di Kalbar yaitu Coca Colla dan Trakindo.
Elliyati mengharapkan, dengan adanya penghargaan itu bisa menjadi motivasi bagi perusahaan lainnya yang ada di Kalbar untuk bersama-sama menyukseskan program K3 dan menekan angka kecelakaan kerja.
"Berdasarkan laporan kecelakaan kerja yang masuk pada tahun 2014 lalu ada sekitar 21 kecelakaan kerja. Namun sifatnya itu kecelakaan kerja ringan dan hanya ada sekitar 5-7 orang yang meninggal akibat jatuh dan sebagainya saat bekerja," katanya.
Dia menjelaskan, K3 bagi pekerja atau teknisi sangat diperlukan ketika sedang bekerja. Namun tidak hanya untuk subyek pekerja (manusia) saja, tetapi K3 juga penting untuk obyek (material) yaitu benda-benda yang dikenai pekerjaan, alat-alat serta lingkungan tempat bekerja.
"Oleh karena itu sangat diperlukan kepedulian manusia sebagai personil yang bisa berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja," tuturnya.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menurutnya semua pihak harus lebih meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di semua kegiatan, mulai dari perencanaan, pembuatan atau pemasangan, pengoperasian atau pemakaian dan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan produksi dalam upaya menjamin keselamatan dan kesehatan bagi pekerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Semakin menurunnya angka kecelakaan kerja di Kalbar menunjukkan bahwa setiap perusahaan yang ada sudah menerapkan K3 sesuai dengan amanat undang-undang ketenagakerjaan. Meski demikian, sebagai pembina dari seluruh perusahaan yang ada di Kalbar, kami tentu akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap seluruh perusahaa yang ada di Kalbar agar bisa tetap mengutamakan keselamatan kerja karyawannya," kata Elliyati di Pontianak, Minggu.
Dia menjelaskan, sebagai bentuk penghargaan dari Pemprov Kalbar terhadap perusahaan yang telah melaksanakan program K3 dan telah meminimalisir angka kecelakaan kerja, baru-baru ini pihaknya telah memberikan penghargaan kepada dua perusahaan besar yang memiliki cabang di Kalbar yaitu Coca Colla dan Trakindo.
Elliyati mengharapkan, dengan adanya penghargaan itu bisa menjadi motivasi bagi perusahaan lainnya yang ada di Kalbar untuk bersama-sama menyukseskan program K3 dan menekan angka kecelakaan kerja.
"Berdasarkan laporan kecelakaan kerja yang masuk pada tahun 2014 lalu ada sekitar 21 kecelakaan kerja. Namun sifatnya itu kecelakaan kerja ringan dan hanya ada sekitar 5-7 orang yang meninggal akibat jatuh dan sebagainya saat bekerja," katanya.
Dia menjelaskan, K3 bagi pekerja atau teknisi sangat diperlukan ketika sedang bekerja. Namun tidak hanya untuk subyek pekerja (manusia) saja, tetapi K3 juga penting untuk obyek (material) yaitu benda-benda yang dikenai pekerjaan, alat-alat serta lingkungan tempat bekerja.
"Oleh karena itu sangat diperlukan kepedulian manusia sebagai personil yang bisa berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja," tuturnya.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menurutnya semua pihak harus lebih meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di semua kegiatan, mulai dari perencanaan, pembuatan atau pemasangan, pengoperasian atau pemakaian dan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan produksi dalam upaya menjamin keselamatan dan kesehatan bagi pekerja.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015