Pontianak  (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat menyatakan berdasarkan pendataan potensi desa (Podes) tahun 2014, tercatat tiga kabupaten dari 14 kabupaten/kota di provinsi itu dengan indeks kesulitan geografi (IKG) tertinggi yakni Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi.

"Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Sintang dengan IKG 84,83; Melawi 84,51; dan Kapuas Hulu sebesar 83,98," kata Kepala BPS Kalbar, Badar di Pontianak, Selasa.

IKG merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Semakin besar indeksnya menunjukkan tingkat kesulitan geografisnya semakin tinggi, kata Badar.

Menurut dia, ada tiga komponen dalam melakukan Podes, yakni ketersedian pelayanan dasar, seperti fasilitas pendidikan SD-SMA/sederajat, rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, pustu, polindes, tempat praktik dokter dan lain-lain.

Kemudian kondisi infrastruktur, terdiri komplek pertokoan, pasar, keluarga pengguna bahar bakar, keluarga pengguna listrik; dan terakhir komponen fasilitas transportasi, seperti jenis lalu lintas, kondisi jalan, dan keberadaan angkutan umum, kata Badar.

"Berdasarkan hasil pendataan Podes tahun 2014, terindentifikasi sebanyak 65 desa/kelurahan berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni lima desa di Kabupaten Sambas, tujuh desa di Bengkayang, tujuh desa di Sanggau, 14 desa di Sintang, dan 31 desa di Kabupaten Kapuas Hulu," ungkap Badar.

Dalam kesempatan itu, Badar menambahkan jumlah wilayah administrasi menurut keberadaan infrastruktur, yakni tercatat 81 desa atau sebesar 3,84 persen tidak ada SD/MI; sebanyak 1.109 desa atau 52,58 persen tidak ada SMP/sederajat; dan sebanyak 1.785 desa tidak ada SMA/sederajat.

Kemudian, hanya 12,23 persen atau sebanyak 258 desa yang memiliki puskesmas, sebanyak 1.737 desa atau 82,36 persen tidak mempunyai kelompok pertokoan dan pasar. Sebanyak 15 desa atau 0,71 persen keluarga tidak menggunakan listrik, kemudian sebanyak 1.588 desa atau 75,30 persen tidak mempunyai penerangan di jalan utama.

"Sebanyak 1.237 desa/kelurahan yang penduduknya sudah menggunakan prasarana transportasi darat, dan masih terdapat 1.191 desa atau sebesar 56,47 persenb tidak ada angkutan umum," ujar Badar.



(U.A057/R007) 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015