Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat Muhammad Saichudin mengatakan harga komoditas beras masih menjadi penyumbang inflasi bulan Maret 2024 di Kalimantan Barat, baik itu inflasi tahunan (YoY) maupun bulanan (mtm).
"Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat di Maret 2024, inflasi y-on-y sebesar 2,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,25 pada Maret 2023 menjadi 105,84 pada Maret 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,78 persen," kata Saichudin di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan pada bulan Maret 2024 terjadi inflasi tahunan di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 2,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,84.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang sebesar 2,75 persen dengan IHK sebesar 106,76 dan terendah terjadi di Kota Pontianak sebesar 2,31 persen dengan IHK sebesar 105,44.
Saichudin mengatakan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,36 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,93 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,33 persen.
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,13 persen, kelompok transportasi sebesar 0,92 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,93 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,18 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,11 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,45 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Maret 2024, antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, bawang putih, gula pasir, kentang, sawi hijau dan emas perhiasan.
"Komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y, antara lain udang basah, bahan bakar rumah tangga, bawang merah, daging babi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan bawal, seng, ikan baung, ketimun dan sabun cair/cuci piring," tuturnya.
Saichudin menambahkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Maret 2024, antara lain beras, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, bawang putih, ikan tongkol, emas perhiasan, minyak goreng dan sigaret kretek mesin (SKM).
"Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain: angkutan udara, ketimun, bawang merah, udang basah, jeruk, bayam, ikan bawal, ikan bandeng/ikan bolu, dan buku pelajaran SMP dan kangkung," katanya.
Beras jadi komoditas penyumbang inflasi di Kalbar
Selasa, 2 April 2024 5:39 WIB