Sekadau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sekadau Rupinus meresmikan Gereja Katolik Santo Fidelis Stasi Empajak Paroki Sungai Ayak Kecamatan Belitang Hilir pada Sabtu pekan lalu.

Turut hadir dalam acara peresmian Gereja Katolik tersebut Uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP, Camat Belitang Hilir Paulus Misi, S.Pd, para pastor dan suster dari paroki Sungai Ayak.

Kedatangan rombongan Wakil Bupati Sekadau dan uskup keuskupan Sanggau disambut antusias oleh umat stasi Empajak dengan prosesi adat dayak setempat dan iring-iringan tarian adat dayak. Suasana acara peresmian sangat meriah, karena umat yang hadir tidak hanya dari Empajak tetapi ada juga umat dari stasi tetangga dan stasi lainnya. Sekitar 800-an umat katolik hadir mengikuti acara peresmian gereja katolik santo Fidelis tersebut.

Usai gereja diresmikan oleh Wakil Bupati Sekadau yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh dan pengguntingan pita setelah itu dilanjutkan dengan acara pemberkatan luar dan dalam gereja oleh uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP.

Minggu (15/2) usai acara peresmian dan pemberkatan uskup Sangga Yulius Mencucini, CP melanjutkan misa penerimaan sakramen krisma yang diikuti 160 orang umat katolik Empajakdan terakhir dilanjutkan dengan acara ramah tamah.

Laporan ketua panitia pembangunan Gereja Katolik SantoFidelis Tomas yang disampaikan oleh Sekretaris panitia Stasi Empajak Salan mengatakan luas gereja katolik Empajak seluas 8 x 16 m2. Gereja ini dibangun pada April 2014 dan selesai dibangun pada bulan september 2014.

"Pembangunannya boleh dikatakan cepat selesai, ini semua berkat kerja keras umat Empajak serta disemangati oleh pemimpin umat, pastor paroki para donatur dan pemerintah kabupaten Sekadau," ujarnya.

Dikatakan dia, dana yang dibutuhkan untuk membangun gereja Empajak sebesar Rp275.000.000 yang bersumber dari swadaya umat setempat Rp85.000.000, Pemerintah Kabupaten Sekadau Rp110.000.000 dan paroki sungai ayak sebesar Rp10.000.000.

Terbangunnya Gereja Katolik Empajak ini berkat dukungan semua umat, pemerintah kabupaten sekadau, pihak keuskupan, paroki sungai ayak, para pengusaha dukungan/donatur. Jumlah umat katolik di Empajak sebanyak 60 kepala keluarga.

Sementara itu sambutan Wakil Bupati Sekadau Rupinus mengatakan Kehadiran Gereja Katolik Santo Fidelisini merupakan simbol kehadiran tuhan di tengah umat dan bukti cinta umat kepada tuhan.

"Umat pasti merasa bangga dengan hadirnya gereja katolik ini, apalagi berdirinya gereja ini merupakan hasil jerih payah umat. Saya memberi apresiasi atas kepedulian umat, atas kebersamaan umat. Semangat kebersamaan ini harus dijaga. Sebab gereja ini sebagian besar adalah dana dari swadaya umat. Ini sangat luar biasa," katanya.

Wakil Bupati berpesan, dengan hadirnya Gereja tersebut supaya dijaga dan dirawat serta dimanfaatkan dengan baik untuk berdoa dan beribadah.

"Semangat gotong royong umat Katolik di Empajak ini harus dipelihara dan ini sangat positif," kata mantan Camat Nanga Mahap ini.

Dia juga mengatakan pemkab Sekadau memberi dukungan bagi para penganut agama dalam membina iman umatnya. "Kita membantu sesuai kemampuan anggaran, karena semua agama harus kita perhatikan, jadi jumlahnya tentu tidak lah banyak, tetapi pasti kita bantu dan kita dukung," katanya.

Pastor Paroki Sungai Ayak Korman, CP juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat yang telah bersatu padu membangun gereja, sehingga bisa selesai dengan baik. "Terima kasih juga kepada pemda dan uskup keuskupan Sanggau dan para donatur, yang sudah dengan rela membantu proses pengerjaan gereja ini," ujarnya.

Sementara itu Uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP mengatakan dirinya sangat bangga bisa menghadiri acara peresmian tersebut. Ia mengharapkan kehadiran Gereja di Empajak ini bisa meningkatkan iman umat.

"Dengan kehadiran Gereja di Empajak ini kiranya terbangun rohani yang lebih baik dalam rangka mewartakan kasih kristus. Karena gereja ini merupakan simbol iman umat," kata pria kelahiran Italia ini.

Dia mengatakan, pada awal tahun 2015 sudah ada tiga gereja yang diresmikan. Ini membuktikan kedekatan umat dengan Tuhan sudah semakin dekat. Dia berpesan kepada pemimpin umat khususnya, agar mengajak umat agar terus dan menerus berdoa di gereja, tidak hanya pada hari Minggu, tetapi bila mana umat ada menghadapi masalah, ajaklah mereka untuk berdoa bersama, termasuk juga jika ada wabah penyakit, ajaklah umat berdoa, dengan harapan umat Empajak tetap terlindungi dari segala penyakit dan mara bahaya.

"Jika kita percaya, Tuhan tidak pernah diam, karena Tuhan itu kasih. Mari kita berdoa kepada-Nya," katanya.

 

Pewarta: Hartono

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015