Sanggau (Antara Kalbar) - Sedikitnya dua ribu lampion dipasang di kawasan perdagangan dan berbagai sudut Kota Sanggau untuk memeriahkan perayaan tahun baru Imlek 2566 yang bertepatan dengan 19 Februari 2015.
    Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Sanggau, Khironoto ST mengungkapkan, Imlek kali ini dirayakan dengan penuh kesederhanaan. "Warga kita memasang 2000 lampion, untuk menyemarakan perayaan Imlek kali ini. Nah, kita berharap perayaan Imlek ini dirayakan dengan penuh kesederhanaan" ujar Khironoto.
    Menurut Khironoto, lampion merupakan simbol dari kebahagiaan dan harapan bagi para warga yang memasangnya menjelang pergantian Tahun Cina. Makanya, keberadaan lampion tidak dapat dipisahkan dari tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
    "Lampion menjadi semacam atribut budaya yang menandai peralihan tahun. Imlek kurang terasa meriah tanpa kehadiran lampion yang menghiasi sudut-sudut jalan, kelenteng, dan rumah-rumah warga," papar dia.
    Ditambahkan pria yang akrab disapa Aki ini, usai  perayaan Imlek ini, akan dilanjutkan dengan perayaan Cap Go Meh. Rencananya MABT Sanggau akan menggelar malam hiburan dengan mendatangkan artis dari Jakarta.     
    Sementara kondisi pasar yang berada di Kota Sanggau nyaris tak ada transaksi perdagangan pada hari pertama perayaan Tahun Baru Imlek 2566. Kondisi ini disebabkan seluruh toko milik warga keturunan Tionghoa tutup, karena sedang merayakan Tahun Baru Imlek.
    "Kalau kita lihat,hampir tidak ada transaksi perdagangan. Semua toko tutup, karena saudara-saudara kita yang warga Tionghoa merayakan Imlek," ungkap Wawan D Suwandhi salah seorang warga kota Sanggau.
    Kondisi pasar yang terlihat sepi ini berada di kawasan Jalan Kartini, Jalan Gajah Mada, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Jenderal Akhmad Yani serta sebagian kawasan Sentral.         Diketahui, di sepanjang jalan ini, ada toko sembako, toko pakaian, toko perhiasan, toko bahan bangunan bahkan dealer sepeda motor.
    Menurut pria yang akrab disapa Wawan ini, diperkirakan kondisi pasar akan kembali normal pada minggu depan. "Ya, minggu depanlah baru normal seperti biasa," ujar dia.
    Sementara, Bujang salah seorang tukang parkir di kawasan pasar di Jalan Kartini mengungkapkan, perayaan Imlek berdampak terhadap omset yang mengalami penurunan yang cukup drastis.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015