Jakarta (Antara Kalbar) - YouTube meluncurkan aplikasi terpisah untuk anak-anak yang akan menyaring konten yang tidak pantas, menyembunyikan komentar pada video yang tidak akan memungkinkan mereka untuk mendaftar dan masuk ke layanan.

Aplikasi YouTube Kids diluncurkan di Amerika Serikat untuk Android dan perangkat iOS, Senin, seperti dilansir laman The Guardian.

Aplikasi yang nantinya juga akan dirilis di sistem operasi lain ini gratis dan didanai oleh iklan, meskipun YouTube mengatakan akan hati-hati menyaring iklan untuk memastikan iklan tersebut sesuai untuk anak-anak.

"Orang tua telah meminta kami selama bertahun-tahun untuk membangun sebuah versi dari YouTube yang ramah untuk keluarga," kata Shimrit Ben-Yair, manajer produk.

Hal tersebut mengutip data pertumbuhan YouTube sebesar 50 persen pada tahun 2014 yang sementara ini meningkat menjadi 200 persen untuk konten hiburan keluarga.

YouTube Kids mengelompokan video ke dalam empat kategori yakni acara (shows), musik (music), belajar (learning) dan eksplorasi (eksplorasi). Acara (shows) berfokus pada video dari acara TV yang akrab dengan anak-anak, seperti Sesame Street dan Thomas and Friends.

Musik (Music) termasuk video dari saluran lagu anak seperti Mother Goose Club; dan Belajar (Learning) yang mengumpulkan video pendidikan.

Sementara itu, Explore mengumpulkan video dari saluran anak-anak di YouTube, mulai dari permainan Minecraft seperti Stampy hingga belajar memasak dan tutorial membuat bando.

"Semua konten yang anak-anak kenal dan cintai di YouTube ada di sini," kata Ben-Yair.

Keempat konten dalam aplikasi tersebut menyajikan video terbaru. Aplikiasi ini juga menyediakan fungsi pencarian berupo teks, maupun suara untuk anak-anak yang belum bisa membaca dan/atau mengetik.

Anak-anak yang mencari istilah-istilah seperti "sex" tidak akan menemukan video apapun, namun akan menyajikan pesan yang mendorong mereka untuk mencari sesuatu yang lain.

Orang tua akan dapat menonaktifkan fungsi pencarian, dan menetapkan batas jumlah waktu bagi anak-anak untuk menggunakan aplikasi tersebut.

"Anak-anak adalah negosiator yang sangat baik, jadi kami selalu ingin mempersenjatai orang tua dengan alat yang lebih untuk membantu "pertempuran" ini," Kata Ben-Yair.

"Timer menjadikan aplikasi ini sebagai orang jahat, dengan orang tua yang mengatur banyaknya waktu yang mereka inginkan," tambahnya, demikian The Guardian.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015