Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 200 warga yang terdiri beberapa desa di Rembang dan Blora (Desa Suntri, Dowan, Bulu, Mantingan, Kadiwono Kec Gunem serta Desa Bulu, Ngampel Kec Blora dan pelajar kejar paket A, B dan C) mengunjungi Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Tuban Jawa Timur.

"Kedatangan mereka untuk mengetahui secara langsung operasional perusahaan serta pengelolaan lingkungan," kata Direktur Produksi Semen Gresik Prasetyo Utomo saat dihubungi di Tubas, Rabu.

Ia menjelaskan pihaknya selalu terbuka kepada seluruh masyarakat yang ingin mengunjungi pabrik Semen Indonesia dengan harapan masyarakat mengetahui bagaimana proses pembuatan semen dan keberadaanya sangat bermanfaat bagi warga sekitar.

Prasetyo Utomo menambahkan, dalam menjalankan roda perusahaan Semen Indonesia selalu mengedepankan wawasan lingkungan (Green Industry), selama ini masyarakat berfikir bahwa penambangan yang dilakukan perusahaan akan merusak lingkungan dan tidak di reklamasi, namun tidak terjadi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, pasca tambangakan dilakukan pemulihan melalui penanaman kembali atau vegetasi, adapun jenis pohon yang ditanam adalah tanaman pelindung dan produktif, sehingga secara tidak langsung bisa melindungi tanah, mampu menyerap air serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar, kami akan terus memantau agar pabrik kami tidak merugikan lingkungan.

“Semen Gresik adalah perusahaan yang memproduksi debu,jika banyak debu yang keluar maka dapat mengurangi hasil produksi kami, untuk itu kami menggunakan alat canggih yang berfungsi untuk menangkap debu. Selain itu pabrik kami tidak memberikan dampak polusi yang membahayakan bagi warga karena tidak memiliki limbah yang berbahaya.” jelas Prasetyo.

Prasetyo Utomo menambahkan, Semen Indonesia telah menerapkan konservasi energi dengan menggunakan bahan bakar alternatif, misalnya dalam proses pembakaran kita menggunakan batubara namun sekarang kita menggunakan bahan bakar alternatif berupa sekam padi dari hasil panen warga sekitar,  dengan begitu sekam padi hasil panen masyarakat yang tadinya terbuang dapat dimanfaatkan, sehingga masayarakat juga memperoleh keuntungan secara ekonomi.

Dalam kegiatan operasionalnya, seluruh pabrik Semen Indonesia senantiasa mengedepankan keseimbangan dan keselarasan alam. Semua sudah dikaji sehingga setiap kegiatan sudah terukur dan terkendali. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan dalam kegiatan operasionalkami. Terbukti Setelah Pabrik Semen Indonesia beroperasi selama 20 tahun (1994 – 2014) kebutuhan air untuk lahan pertanian di sekitar pabrik sangat melimpah, itu dikarenakan sekarang ada lima embung (waduk) yang bisa difungsikan oleh masyarakat

Warga juga melihat langsung bekas galian tanah liat yang sekarang menjadi waduk. Waduk tersebut bisa mencukupi kebutuhan air warga di dua desa yaitu Telogowaru dan Temandang.

Prasetyo Utomo menambahkan bahwa sebelum ada pabrik petani di sini panen hanya sekali dalam setahun karena sistem pertanian tadah hujan, sekarang petani disekitar pabrik bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun tanpa khawatir kekurangan air, selain pemanfaatan waduk sebagai pengairan, sebagian masyarakat juga memanfaatkan untuk budidaya ikan dengan sistem keramba.

Prasetyo Utomo juga menjelaskan bahwa pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah nanti juga akan sangat ramahlingkungan. Bahkan kualitas keterjagaan lingkungan akan lebih baik dari pabrik perseroan yang ada di Tuban, JawaTimur.

Sebelum membangun pabrik persyaratan yang harus dipenuhi adalah adanya Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Dan proses pengajuannya pun tidak sederhana. Harus melalui berbagai kajian ilmiah dari para ahli. Terlebih, Semen Indonesia adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang harus senantiasa mematuhi aturan, regulasi, dan perundangan yang ada. Tidak boleh sembarangan melakukan kegiatan yang merusaklingkungan.

Seluruh pabrik Semen Indonesia memiliki aplikasi teknologi yang ramahlingkungan. Sehingga dipastikan kegiatan operasionalnya akan sangat ramah lingkungan. Teknologi dan peralatan yang lebih canggih akan diaplikasikan di Pabrik Rembang, sehingga kualitas lingkungan akan lebih baik dari pabrik Semen Indonesia yang lain.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam kegiatan proyek pembangunan maupun pasca proyek di Rembang. Semuanyasudahmelaluikajian yang mendalamoleh para ahli,” tegas Prasetyo Utomo



 

Pewarta: Syafarudin Ariansyah dan Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015