Sintang (Antara Kalbar) - Keputusan pemerintah menaikkan harga gas elpiji 12 kg beberapa waktu lalu berdampak pada jumlah stok di pasaran Kota Sintang.

Di beberapa toko yang ada di Sintang terlihat stok gas elpiji 12 kg hanya disediakan dalam jumlah terbatas.

Hermawan pemilik toko Anugrah di Jalan Dr Wahidin Sintang mengaku pasca kenaikan harga gas elpiji beberapa waktu lalu, dirinya hanya menyediakan gas tabung besar tersebut tidak lebih dari sepuluh tabung.

"Pembelinya pun sekarang kurang, dari pada merugi saya stok sedikit saja," ungkap Hermawan.

Menurut Hermawan, kini penjualan gas 3 kg lebih meningkat dari biasanya. Dia mengatakan gas 12 kilogram laris paling di awal bulan, namun untuk gas tabung 3 kilogram hampir tiap hari selalu ada saja pembelinya.

"Biasanya tabung 12 kilogram kalau pegawai negeri habis gajian tuh lumayan lah pembelinya," ungkapnya.

Di tokonya Hermawan menjual gas 12 kg sebesar Rp165 ribu sedangkan gas 3 kg dijualnya dengan harga Rp20 ribu per tabungnya. Hermawan mengaku, biasanya untuk gas 3kg dia hanya menyediakan paling banyak 20 tabung.

"Semenjak gas 12kg naik harga, dia menambah stok paling tidak dua kali lipat dari biasanya, karena banyak permintaan," ungkapnya.

Ketika ditanyakan apakah dirinya melayani pembelian tabung gas baru. Hermawan mengaku, dirinya hanya melayani penukaran tabung gas 3kg saja dan tidak melayani pembelian tabung baru.

"Stok kami terbatas jadi ndak melayani pembelian tabung baru dan kurang tau juga berapa harga tabung baru," ungkap Hermawan.

Lain lagi di Toko Makmur Jalan Pangeran Kuning Sintang. Cece sang pemilik toko mengaku dirinya menjual gas 12 kg seharga Rp170 ribu jika ambil sendiri dan Rp175 ribu jika diantar langsung ke rumah. Menurut Cece, harga dari agen selalu berubah-ubah jadi dia tidak bisa menentukan dengan pasti harga gas yang dijualnya.

Menurut Cece, permintaan gas elpiji 12kg kini turun drastis. "Gas 3 kg cepat habis jadinya," ujar Cece. Cece mengaku, ditribusi tabung gas sampai sekarang memang sedikit bermasalah.

"Sekarang kalo pesan gas sama agen agak lama ngantarnya ke toko," keluh Cece.

Dalam hal ini pemerintah daerah harus sigap menanggapi keluhan masyarakat. Jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin gas 3kg yang awalnya merupakan program konversi akan dimanfaatkan oleh oknum pengusaha untuk melakukan penimbunan gas bersubsidi tersebut kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Pemda diharapkan mengawasi dan menelusuri penyebab meningkatnya permintaan tabung gas 3 kg di pasaran. Hal tersebut penting agar pasokan gas 3 kilogram tetap di batas normal. Kalau permintaan tabung gas 3 kilogram terus membludak bukan hal yang mustahil pertamina akan meminta tambahan subsidi pada pemerintah. 

(Faiz/N005)

Pewarta: Faiz

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015