Sungai Raya (Antara Kalbar) - Upaya peningkatan hasil pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjung Saleh, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar saat ini masih terkendala ketersediaan bibit unggul dan pembasmi hama.

"Kami selaku masyarakat Desa Tanjung Saleh Kabupaten Kubu Raya mengharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyediakan bibit unggul dan obat pembasmi hama. Bagaimana bisa meningkatkan hasil pertanian, jika bibit unggul dan pembasmi hama sangat sulit didapat di tempat kami, padahal 80 persen masyarakat disini bekerja sebagai petani," kata salah seorang warga Desa Tanjung Saleh Abdulansyah, di Sungai Raya, Kamis.

Menurutnya, selama ini, masyarakat Pulau Nyamuk, Desa Tanjung Saleh, telah mengembangkan potensi pertanian baik padi maupun buah-buahan, setelah beberapa tahun berhasil mengembangkan semangka dengan kualitas baik.

"Bahkan, rencananya kami akan mengembangkan semangka non-biji seperti yang didatangkan dari daerah luar pada 2015 ini, sehingga nantinya diharapkan dapat mengurangi pasokan semangkan non-biji dari luar Kalimantan Barat. Namun, untuk itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk ketersedian bibit dan pembasmi hamanya," tuturnya.

Dia mengatakan, saat ini Desa Tanjung Saleh memerlukan dukungan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, terutama Dinas Pertanian dan Peternakan setempat. Karena selama ini, kebanyakan lahan pertanian masyarakat terserang hama.

Menurutnya, perekonomian masyarakat di Pulau Nyamuk dibangun melalui bidang pertanian seperti padi, jagung, semangka, dan lain-lain dan hasilnya cukup membanggakan.

"Sejauh ini, untuk penanaman padi, masyarakat Pulau Nyamuk bisa menghasilkan tiga hingga empat ton per hektare. Sedangkan untuk semangka lokal bisa menghasilkan 10 hingga 15 ton per hektare, makanya berangkat dari keberhasilan pengembangan semangka lokal tersebut, masyarakat di sana berencana untuk mengembangkan semangka non-biji," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015