Ngabang (Antara Kalbar) - Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, Selasa, melakukan pencanangan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Pada Perempuan Indonesia (PNGPD2KP21) tahun 2015-2019 se Kalbar, bertempat di halaman RSUD Landak.

Pencanangan program tersebut ditandai dengan sosialisasi dan dimulainya pemeriksaan untuk pencegahan dini kanker Serviks dan kanker payudara terhadap kaum perempuan di RSUD Landak. Pemeriksaan inipun menurunkan sejumlah dokter yang sudah dilatih.

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengatakan, PNGPD2KP21 ini merupakan program nasional dan merupakan juga program dari ibu Negara.

"Saya minta semua unsur masyarakat harus memberikan perhatian yang sungguh dan serius dalam gerakan ini. Kita harus suskeskan program ini. Kesuksesan program ini tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan. Apalagi pencanangan program ini dilakukan pada 21 April yang bertepatan dengan hari lahir RA Kartini," ujarnya.

Dikatakannya, program ini dilakukan dalam bentuk gerakan. "Artinya, gerakan ini bukan hanya seremonial dan bukan hanya hari ini saja. Gerakan ini harus ditandai dengan aksi dan karya yang nyata," harapnya.

Ia menambahkan, risiko penyakit kanker ini memang tetap ada. "Oleh karena itu perempuan harus mempunyai peran untuk memerangi penyakit ini. Peranan perempuan harus nyata," pinta bupati.

Adrianus juga menegaskan, dirinya tidak mau mendengar jika kegiatan ini tidak ada laporannya.

"Kita juga jangan berhitung untuk mensukseskan program ini. Mari kita laksanakan program ini dengan penuh iklas tanpa adanya hitung-hitungan. Ini gerakan mulia, karena tujuannya untuk memperjuangkan perempuan dalam memerangi kanker serviks dan kanker payudara," ungkapnya.

Bupati juga meminta pada organisasi kewanitaan di Landak supaya bisa memberitahukan ibu-ibu lainnya terhadap adanya gerakan ini.

"Silakan ibu-ibu mendatangi RSUD Landak dan Puskesmas yang sudah ditentukan untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap penyakit kanker serviks dan kanker payudara. Perlu diingat juga bahwa program ini bukan hanya tanggung jawab TP PKK saja, tapi tanggung jawab semuanya," kata bupati.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Landak, Ny. Maria Bernadetha Adrianus mengharapkan, program ini dapat berjalan dengan baik.

"Saya berharap melalui program ini kaum perempuan di Landak bisa mengetahui penyakit kanker serviks dan kanker payudara serta sudah tahu bagaimana cara pencegahannya, sehingga bisa menimbulkan kesadaran bagi kaum wanita untuk mencegahnya," katanya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Landak, drg. Magdalena Nurainy Sitinjak mengatakan, ada empat dokter dan empat bidan yang diturunkan untuk memberikan pelayanan dalam program ini.

"Mereka semua sudah terlatih. Sedangkan petugas kesehatan yang belum dilatih, akan segera kita latih sesuai instruksi dari Pak Bupati tadi," katanya.

Dalam program inipun, TP PKK Landak menargetkan 150 ibu-ibu yang melakukan pemeriksaannya kemarin. "Ini melampaui target yang sudah ditetapkan oleh provinsi sebanyak 100 ibu-ibu," ucapnya.

Nurainy juga berharap, tidak ada ibu-ibu yang positif terkena kanker serviks dan kanker payudara dalam pemeriksaan tersebut.

"Saya berharap semua ibu-ibu yang sudah diperiksa negatif semua. Sedangkan, syarat-syarat dari pemeriksaan ini diprioritaskan bagi ibu-ibu berumur 30 sampai 50 tahun. Tapi di atas 50 tahun boleh juga," jelasnya.

Ia menambahkan, syarat lainnya lagi yakni, tidak boleh bersenggama selama tiga hari sebelum pemeriksaan.

"Kegiatan inipun dilakukan secara gratis dan hanya pemeriksaan saja. Kalau ada ibu yang positif terkena kanker dari peserta di luar JKN, pasti ada kebijakan dari bupati," katanya. (Kun/N005)

Pewarta: Kundori

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015