PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam debat terbuka pada Kamis (23/4) mengenai peran pemuda dalam menangkal ekstremisme dan mendorong perdamaian, mengatakan pemuda memberikan janji, bukan bahaya.

Meskipun ekstremisme secara sengaja membidik pemuda dan merekrut mereka, generasi muda yang memiliki banyak sumber daya dapat menjadi "kekuatan bagi perdamaian" dan penyelesaian masalah, kata Ban dalam debat Dewan Keamanan PBB.

Ia mengatakan sangat banyak pemuda menginginkan perdamaian, terutama dalam situasi konflik, dan banyak dari mereka yang melakukan kekerasan adalah korban dari orang dewasa yang akhlak mereka rusak dan menyelewengkan ketidak-tahuan pemuda.

Ban menyoroti peran pemuda dalam mewujudkan perdamaian, di meja perundingan dan dalam pembangunan perdamaian, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Pemuda mewarisi dunia. Dengan lebih banyak sumber daya, mereka dapat menjadi kekuatan bagi perdamaian, perujukan dan pemerintahan yang demokratis."
   
Ia menyeru masyarakat internasional untuk "melihat pemuda sebagai penyelesai masalah yang paling mengganggu".

Debat itu dipimpin oleh Pangeran Al-Hussein bin Abdullah II dari Jordania, orang paling muda yang pernah memimpin pertemuan Dewan Keamanan, kata Ban.

Al-Hussein (20) mengatakan tindakan cepat mesti dilakukan guna "berhenti mengobarkan api terorisme dengan darah pemuda kita". Ia menyatakan kemiskinan, pengangguran, ketidak-pedulian dan hubungan keluarga yang lemah menciptakan lahan subur bagi pemikiran ekstrem dan gagasan suram, demikian hasil beberapa studi.

Ia juga mengatakan kecenderungan bahwa kelompok ekstrem menyebarkan ideologi mereka ke seluruh landasan media sosial untuk menarik generasi muda dan menekankan perlunya untuk membentuk persekutuan dan jaringan intelektual yang dapat menjangkau pemuda dan menggiring pendapat umum pemuda untuk memilih nilai hidup berdampingan, menghormati keragaman dan menolak kekerasan.

Pangeran Jordania tersebut mengatakan negaranya akan menjadi tuan rumah konferensi internasional pertama mengenai "Peran Pemuda dalam Mewujudkan Perdamaian yang Berkesinambungan", melalui kemitraan dengan PBB pada Agustus tahun ini.

"Acara ini bertujuan meningkatkan kemampuan pengambil-keputusan muda dalam menghadapi aksi teror dan ekstrem," katanya.

(C003/Chaidar)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015