Tokyo (Antara Kalbar) - Apple Watch mulai dijual di Asia hari ini, Jumat, namun baru dalam jumlah terbatas bagi mereka yang sudah terlebih dahulu memesan secara online.
Peluncuran produk-produk Apple terdahulu seperti iPhone dan iPad biasanya diwarnai antrean panjang pembeli dengan banyak pelanggan mengenakan busana modis yang berbaris menanti pelayan toko membuka toko mereka.
Namun outlet-outlet resmi di Tokyo, hari ini, malah sepi pembeli karena mereka memang tidak punya stok smartwatch buatan perusahaan berbasis di California itu yang justru berharap produknya terbaru ini membuatnya menjadi pemimpin dalam bisnis gadget wearable (dapat dikenakan) di dunia.
Perangkat ini memang banyak ditunggu dunia, namun antrean pembeli hanya terlihat pada toko-toko yang para pelanggannya sudah lebih dulu memesan (pra-order). Toko-toko itu terbatas di Jepang, Hongkong, Tiongkok dan Australia di mana produk itu diluncurkan.
Namun paling tidak ada satu outlet non-Apple di Tokyo yang menjual produk ini kepada pelanggan biasa, kata seorang reporter AFP.
Mereka yang sudah mendapatkan perangkat ini mengaku bahagia.
"Aku suka. Aku akan terus memakainya setiap waktu," kata Makoto Saito (23) yang terlihat di satu toko di area Omotesando sambil mengenakan Apple Watch.
Dia mengaku meliburkan diri dari bekerja hanya demi membeli gadget ini.
Takuya Kajigaya (32) juga mengaku senang pada barang yang baru dibelinya itu. "Aku akan menelepon (dengan arloji pintar ini) begitu sampai di rumah nanti," kata dia yang mengaku agak malu bertelepon dengan perangkat yang dikenakan pada pergelangan tangannya itu.
Ketika kebanyakan pembeli di toko Softbank melalukan pra-order arloji pintar itu, programer berusia 39 tahun bernama Yuichiro Masui malah menunggu di luar toko itu sejak Kamis malam lalu.
"Aku ingin mencoba keprimaan aplikasinya karena aku mengkhawatirkan berat badanku," kata dia.
Sedangkan di Tiongkok yang diperkirakan menjadi pasar utama produk ini, para pemilik baru arloji pintar ini ramai-ramai online guna menumpahkan testimoninya.
"Keren! Ekosistem Apple memang kuat sekali, timbunan besar aplikasi bisa digunakan pada Apple Watch," kata seseorang dalam akun Sina Weibo atau Twitter-nya Tiongkok ini.
Yang lainnya memposting pesan, "Sudah terima Apple Watch, sudah sih diteliti tapi tetap tak bisa menggunakannya. Perlu waktu, aku sungguh menyukainya!"
Apple mengatakan arloji pintar ini akan tersambung secara nirkabel ke iPhone pengguna dan menjadi interface untuk pesan, panggilan dan aplikasi, khususnya bagi mereka yang peduli kesehatan dan kebugaran.
Para pengguna juga bisa mengirimkan layar seketika mengenai detak jantungnya ke Apple Watch lainnya.
Harga Apple Watch berkisar antara 349 dolar AS (Rp4,5 juta) sampai edisi terbatas berlapis emas yang berharga 10.000 dolar AS (Rp129 juta), demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Peluncuran produk-produk Apple terdahulu seperti iPhone dan iPad biasanya diwarnai antrean panjang pembeli dengan banyak pelanggan mengenakan busana modis yang berbaris menanti pelayan toko membuka toko mereka.
Namun outlet-outlet resmi di Tokyo, hari ini, malah sepi pembeli karena mereka memang tidak punya stok smartwatch buatan perusahaan berbasis di California itu yang justru berharap produknya terbaru ini membuatnya menjadi pemimpin dalam bisnis gadget wearable (dapat dikenakan) di dunia.
Perangkat ini memang banyak ditunggu dunia, namun antrean pembeli hanya terlihat pada toko-toko yang para pelanggannya sudah lebih dulu memesan (pra-order). Toko-toko itu terbatas di Jepang, Hongkong, Tiongkok dan Australia di mana produk itu diluncurkan.
Namun paling tidak ada satu outlet non-Apple di Tokyo yang menjual produk ini kepada pelanggan biasa, kata seorang reporter AFP.
Mereka yang sudah mendapatkan perangkat ini mengaku bahagia.
"Aku suka. Aku akan terus memakainya setiap waktu," kata Makoto Saito (23) yang terlihat di satu toko di area Omotesando sambil mengenakan Apple Watch.
Dia mengaku meliburkan diri dari bekerja hanya demi membeli gadget ini.
Takuya Kajigaya (32) juga mengaku senang pada barang yang baru dibelinya itu. "Aku akan menelepon (dengan arloji pintar ini) begitu sampai di rumah nanti," kata dia yang mengaku agak malu bertelepon dengan perangkat yang dikenakan pada pergelangan tangannya itu.
Ketika kebanyakan pembeli di toko Softbank melalukan pra-order arloji pintar itu, programer berusia 39 tahun bernama Yuichiro Masui malah menunggu di luar toko itu sejak Kamis malam lalu.
"Aku ingin mencoba keprimaan aplikasinya karena aku mengkhawatirkan berat badanku," kata dia.
Sedangkan di Tiongkok yang diperkirakan menjadi pasar utama produk ini, para pemilik baru arloji pintar ini ramai-ramai online guna menumpahkan testimoninya.
"Keren! Ekosistem Apple memang kuat sekali, timbunan besar aplikasi bisa digunakan pada Apple Watch," kata seseorang dalam akun Sina Weibo atau Twitter-nya Tiongkok ini.
Yang lainnya memposting pesan, "Sudah terima Apple Watch, sudah sih diteliti tapi tetap tak bisa menggunakannya. Perlu waktu, aku sungguh menyukainya!"
Apple mengatakan arloji pintar ini akan tersambung secara nirkabel ke iPhone pengguna dan menjadi interface untuk pesan, panggilan dan aplikasi, khususnya bagi mereka yang peduli kesehatan dan kebugaran.
Para pengguna juga bisa mengirimkan layar seketika mengenai detak jantungnya ke Apple Watch lainnya.
Harga Apple Watch berkisar antara 349 dolar AS (Rp4,5 juta) sampai edisi terbatas berlapis emas yang berharga 10.000 dolar AS (Rp129 juta), demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015