Pontianak (Antara Kalbar) - Gempa  4,2 Skala Richter yang terjadi pada Kamis (14/5) pukul 17.25 WIB dan berpusat di 0.61 Lintang Utara atau 108.86 Bujur Timur atau berada di 33 kilometer kedalaman bawah laut dari Kota Singkawang, menarik perhatian Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika.

"Fenomena alam ini cukup menarik perhatian, sebab meski disimpulkan wilayah Kalbar tidak dilalui lempengan atau patahan cincin bumi, fenomena gempa bumi justru saat ini terjadi di wilayah Kalbar," kata Prakirawan BMKG Stasiun Siantan, Luhur Tri di Siantan, Kabupaten Mempawah, Jumat.

Namun, berbeda halnya dengan tupoksi UPT BMKG di daerah, hingga kini  sebenarnya BMKG di Kalbar belum memiliki Stasiun Geofisika untuk bisa menganalisa adanya potensi atau terjadinya gempa.

"Tapi yang Kamis petang, BMKG Stasiun Siantan memastikan gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami, data tersebut sesuai  dengan sumber data pusat gempa nasional," ujar dia.

Kapolsek Sungai Kunyit Ipda Saiful Bahri mengatakan, pascagempa hingga kini tidak terdapat korban jiwa. "Tidak ada warga yang mengungsi atau di evakuasi," kata dia.

Ia melanjutkan, meski demikian saat ini cuaca sedang mendung dan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir khususnya nelayan diimbau waspada gelombang tinggi dan hujan.

Sebelumnya, pada Kamis  petang, sekitar pukul 17.25 WIB, sebagian besar masyarakat di wilayah pesisir khususnya di Kecamatan Sungai  Kunyit Kabupaten Mempawah meliputi Sungai Limau, Sungai Bundung dan Sungai Duri dikejutkan dengan terjadinya gempa bumi.

Getaran gempa dirasakan masyarakat setempat dalam hitungan detik yang relatif singkat.

Meski tak berlangsung lama peristiwa gempa sempat membuat panik warga yang berada  di dalam  rumah.

Sebab, selain bangunan rumah bergetar sejumlah perabot rumah tangga milik warga sempat tergeser dari tempatnya.

Pewarta: Aries Zaldy

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015