Surabaya (Antara Kalbar) - Uang saku bagi para penerbang di TNI terbilang rendah. Bahkan lebih rendah dari pasukan operasi pengamanan di perbatasan yang mendapat uang saku Rp60 ribu per hari. Sementara tanggung jawab sebagai seorang penerbang pun tidak mudah dan murah.
   
Terkait hal itu, Panglima TNI Jend TNI Moeldoko akan mengevaluasi besaran uang saku tersebut. "Ini tidak layak, sementara beban kerja begitu tinggi," kata Panglima TNI usai memberikan pengarahan kepada prajurit TNI, PNS, dan Dharma Pertiwi di Markas Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
    
Menurut dia, besaran uang saku penerbang yang diberikan saat ini akan dievaluasi dan dipastikan akan dinaikkan.
     
"Setelah kembali ke Mabes TNI, masalah ini akan dievaluasi. Beban tugas penerbang sangat tinggi karena dia harus menjaga keselamatan penumpang, keselamatan dirinya dan pesawat. Namun, kita kurang apresiasi tugas pokoknya tersebut. Saya pastikan akan segera dinaikkan," katanya.
    
Panglima TNI mendapatkan informasi tentang uang saku penerbang yang kurang memadai itu saat mendengarkan masukan dari salah Pati TNI Angkatan Laut dalam sesi tanya jawab.
    
Menurut dia, bila nanti keuangan di Mabes TNI memadai, maka akan dinaikan menjadi Rp100 ribu karena penerbang harus mendapatkan gizi yang tinggi dalam menjaga staminanya agar tetap bugar.
   
"Di setiap angkatan, uang saku bagi penerbang ini akan dievaluasi dan dinaikkan," katanya menegaskan.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015