Sambas (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) menyatakan permintaan gas tabung tiga kilogram atau gas bersubsidi menjelang bulan Ramadhan di Provinsi Kalimantan Barat masih normal atau stabil.

"Dari data yang kami peroleh, permintaan gas bersubsidi di Kalbar masih normal-normal saja, dan belum terjadi peningkatan," kata Senior Supervisor Eksternal Relations Marketing Operation Region VI, PT Pertamina Kalimantan, Andar Titi Lestari di Balikpapan, Minggu.

Ia menjelaskan pemakaian gas bersubsidi di Provinsi Kalbar per harinya mencapai sekitar 300 metrik ton.

"Kami berharap masyarakat tidak melakukan pembelian dalam jumlah banyak untuk gas bersubsidi, karena kalau itu dilakukan malah memicu kekurangan stok, sehingga bisa dimanfaatkan oleh para spekulan," ujarnya.

Masyarakat diimbau menggunakan gas yang sewajar-wajarnya saja, sehingga bisa menghemat pengeluaran, kata Andar.

 Dalam kesempatan itu, Andar menambahkan, Pertamina untuk terus menjaga stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas bersubsidi menjelang puasa hingga Lebaran tahun 2015.

Bahkan, menurut dia untuk memantau distribusi agar BBM bersubsidi dan gas bersubsidi di daerah-daerah, pihaknya telah membentuk satuan tugas dalam mengawasi distribusi barang bersubsidi itu.

 "Satgas tersebut bekerja 24 jam tidak henti. Mereka bertugas mengawasi distribusi BBM dan gas bersubsidi, guna mencegah penyimpangan maupun memastikan agar barang bersubsidi itu sampai pada yang berhak menggunakannya," kata Andar.

Andar meminta kepada masyarakat agar melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat, kalau melihat ada tindakan penyelewengan BBM dan gas bersubsidi di lingkungannya.***3***Budi Suyanto

(U.A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015