Jakarta (ANTARA) - Pertamina Grup menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dengan kontributor tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terbesar yakni hingga 50 persen dari keseluruhan BUMN pada 2023.
TDKN BUMN pada 2023 mencapai Rp800 triliun, sedangkan Pertamina Grup mencapai Rp374 triliun.
Atas pencapaian tersebut, Pertamina dianugerahi penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 untuk Kategori Badan Usaha Milik Negara dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan capaian TKDN tersebut merupakan bukti nyata komitmen Pertamina dalam mengoptimalkan pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional.
Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Nicke pada acara Penggunaan Produk Dalam Negeri di Sanur, Bali, Kamis.
"Jadi, kontribusi Pertamina di dalam TKDN ini sangat besar. Ini merupakan komitmen Pertamina yang bukan hanya untuk mencapai target semata, tetapi kita betul-betul ingin menambah terus pelaku-pelaku industri dalam negeri untuk makin berkiprah mengisi kebutuhan barang dan jasa untuk industri energi khususnya," ujarnya.
Menurut Nicke, komitmen Pertamina terhadap TKDN juga diwujudkan dengan membuat fungsi khusus terkait dengan TKDN, mulai dari tahap perencanaan, monitoring hingga verifikasi. Hingga saat ini, Pertamina telah melaksanakan sebanyak 6.500 transaksi dengan total kontrak dengan senilai Rp374 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir pada acara itu mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung sekaligus mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri.
Ia juga mengapresiasi Pertamina yang berkontribusi besar dalam mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri.
"Saya kira Pertamina sekarang sudah makin paten dan untungnya makin banyak, dan makin efisien, dia (Pertamina) harus berani bersaing dengan yang lain," ungkapnya.
Luhut juga berpesan kepada seluruh pihak terkait untuk terus menerapkan penggunaan produk dalam negeri dalam aktivitas bisnisnya.
"Ayo kita lanjutkan success story ini. Saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia," katanya.
Sementara, Agus Kartasasmita mengatakan bahwa dalam pelaksanaan business matching 2024, total komitmen penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp1.428,25 triliun, dengan rincian total komitmen kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sebesar Rp585,69 triliun dan total komitmen BUMN Rp842,56 triliun.
Menurutnya, angka tersebut lebih tinggi dari 2023 lalu, yang Rp1.157 triliun.
Guna mendukung pembelian produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, lanjut dia, pemerintah terus berupaya melakukan inovasi dan langkah-langkah percepatan.
"Pemerintah melalui Kemenperin telah melakukan digitalisasi sertifikasi TKDN yang menjamin proses sertifikasi cepat, akurat, dan akuntabel," ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus mengatakan setiap Rp400 triliun belanja barang dan jasa yang berasal dari program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) akan memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,8 persen.
"Kami percaya, semua itu bisa membawa multiplier effect dan value added serta akan mengakselerasi program pendalaman dan penyebaran dan pemerataan sektor industri nasional," ucapnya.
Pertamina menjadi BUMN kontributor TKDN terbesar pada 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:11 WIB