Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam berbagai sayuran sehingga mereka tidak bergantung pada pasar, dan akan berdampak menekan laju inflasi.

"Upaya mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong atau memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayur sudah jauh hari dilakukan sehingga bisa menekan laju inflasi di Kota Pontianak," kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.

Selain itu, menurut Edi, Pemkot Pontianak juga melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia Cabang Kalimantan Barat dalam mengontrol inflasi daerah, dengan maksud agar harga berbagai kebutuhan pokok tidak terlalu "bergejolak".

"Buktinya, Pemkot Pontianak kembali dinobatkan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik tingkat kabupaten/kota untuk wilayah Indonesia Timur. TPID Kota Pontianak berhasil mengungguli dua nominator lainnya, yakni TPID Kota Banjarmasin dan Kota Samarinda," ungkapnya.

Pemkot Pontianak, menurut Edi, juga mengancam akan memberikan sanksi keras berupa pencabutan izin usaha bagi pengusaha atau agen sembako nakal, seperti menaikkan harga berbagai kebutuhan pokok dibatas kewajaran menjelang dan sepanjang bulan Ramadhan.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak tidak main-main dalam hal itu, karena kalau dibiarkan, maka para pengusaha nakal akan bertindak semena-mena sehingga merugikan masyarakat luas.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji berharap pelaku usaha yang bergerak di sektor ayam ras, ayam potong dan telur ayam ras tidak mempermainkan harga dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat panik di pasaran.

Ia mengatakan di sektor itu terkesan ada kartel dan dikuasai oleh sekelompok orang.

Kendati diakuinya, kartel atau monopoli tidak selamanya jelek sepanjang mereka mampu menjaga harga sesuai dan tidak membuat fluktuasi harga yang berlebihan. "Bagi saya tidak ada masalah mau itu kartel, mau kelompok kecil, atau pengusaha yang menguasai pasaran ayam dan telur ayam ras di Kota Pontianak dan Kalbar umum asalkan mereka tidak mempermainkan harga," katanya.

Sutarmidji meminta instansi terkait untuk serius menangani masalah monopoli ayam, dan telur ras tersebut.

"Kalau hal itu terus berlanjut, saya akan menawarkan lahan milik Pemkot Pontianak seluas sembilan hektare di tiga lokasi kepada investor yang tertarik bergerak di sektor peternakan ayam potong ini," ujarnya.



(U.A057/N002)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015