Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah melakukan rapat pembahasan pembangunan jalur kereta api di Pulau Kalimantan bersama sejumlah menteri dan gubernur.

"Masing-masing provinsi mempunyai perencanaan menghubungkan masing-masing provinsi ke koridor trace nasionalnya," kata Kalla ditemui di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.

Dalam rapat tersebut hadir sejumlah menteri yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, Menko Perekonomian Sofyan Jalil serta Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, serta Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin.

Menurut Kalla, seluruh kepala pemerintah provinsi yang hadir menyetujui pembangunan jalur kereta api sebagai program daerah.

Wapres juga mengatakan Menteri Jonan akan memberikan izin percepatan program pembangunan transportasi kereta api kepada masing-masing daerah guna mencapai program nasional.

Kalla mengatakan jalur kereta api tersebut nantinya akan melayani transportasi bagi penumpang maupun kereta pengangkut barang.

"Komoditas hasil tambangnya begitu kaya, jadi karena tidak ada transportasi maka menjadi mahal. Oleh karena itu kereta api harus menjadi transportasi massal yang lebih murah, harus dipercepat," ujar Wapres JK.

Menurut keterangan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, total biaya pembangunan jaringan rel kereta api Kalimantan senilai Rp88,5 triliun, antara lain untuk konstruksi jalur sebesar Rp68,67 triliun, dana untuk rolling stock senilai Rp1,2 triliun. Kemudian untuk desain, administrasi, dan perizinan sebesar Rp8 triliun.

Rel kereta trans-Kalimantan merupakan proyek jangka panjang gagasan pemerintah pusat dengan dimulai dari Kalimantan Selatan dan akan dilanjutkan ke sejumlah kawasan lain, termasuk ke Kalimantan Timur dengan total sepanjang 1.300 km.

(B019/H. Wahyudono)

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015