Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Mujahidin. Dalam kuliah tujuh menitnya dia mengajak umat Islam supaya tetap memberikan bantuannya untuk penyempurnaan masjid itu.

Selain itu, menurut Ketua Harian Panitia Pembangunan Masjid Raya Mujahidin ini, pintu keluar parkir kendaraan perlu ditambah supaya pada saat keluar kendaraan tidak berdesakan. Bangunan sekolah yang terletak di komplek Masjid Raya Mujahidin juga harus menyesuaikan dengan bangunan masjid tersebut. Sebagian taman yang belum selesai akan segera dituntaskan. Begitu pula beberapa titik di bangunan masjid masih ada yang perlu dibenahi karena saat angin kencang terkena rembesan air hujan.

“Nah, kita sebagai panitia pembangunan Masjid Raya Mujahidin akan menyerahkan pengelolaan kepada pengurus masjid yang sudah ditunjuk yang diketuai direktur eksekutif supaya bisa fokus,” kata Sutarmidji.

Diakuinya, masjid yang diresmikan Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 20 Januari lalu ini, masih menyisakan hutang yang harus dibayar. Kendati uangnya tersedia tetapi sangatlah terbatas. “Kedepan pagar juga harus diperhatikan. Demikian pula dengan penghijauan kawasan masjid juga menjadi perhatian kita,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji juga mengajak umat Islam supaya membayar zakat fitrah dengan uang tunai. Bila zakat fitrah banyak yang dibayar menggunakan beras, selain Badan Amil Zakat (BAZ) kesulitan menyimpan sementara beras-beras yang terkumpul, juga berdampak pada melonjaknya harga beras di pasaran karena permintaan yang begitu tinggi.

“Kalau sekitar 400 hingga 450 orang yang membayar zakat fitrah dengan beras maka itu memerlukan sedikitnya 1.100 ton. Dan itu sangat mempengaruhi harga beras di pasaran. Untuk itu saya minta umat Islam membayar zakat menggunakan uang karena sama saja niat kita untuk membayar zakat fitrah. Saya yakin Allah, SWT lebih tahu apa dari apa yang kita ketahui,” katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015