Sanggau (Antara Kalbar) - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sanggau Sulaiman A Md menyayangkan kondisi terminal bus yang terletak di Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, karena tak terurus dan tidak difungsikan hingga saat ini.

"Miris kita melihat kondisi terminal bus Sosok itu tak terurus dan tidak difungsikan hingga sekarang," ujarnya pada Rabu.

Ditambahkan, setiap melewati depan terminal itu, terpampanglah kondisinya nyaris tak bertuan, "Seingat saya hanya beberapa tahun saja, yang beroperasi terminal tersebut, itupun tidak optimal," cetusnya.

Menurut pria yang akrab disapa Leman ini, kondisi lingkungan terminal bus Sosok itu di pagarnya sudah ditumbuhi semak belukar. Rumput terlihat menutupi pagar-pagar depan terminal itu.

Sementara, portal di pintu masuk dan pintu keluar, tertutup. Tak ada aktivitas keluar-masuk kendaraan di terminal tersebut sejak dulu.

"Rumput saja tinggi-tinggi menutupi pagar depan terminal itu. Kondisi ini membuat terminal yang berada di ruas jalan Sosok-Batang Tarang ini, terkesan kumuh," bebernya.

Namun, mirisnya bangunan dan lahan parkir serta pagar selalu mendapatkan perbaikan dan peningkatan. Jelas langkah itu mubazir, karena terminal ini tak pernah difungsikan.

"Inikan aneh, terminal tak difungsikan, tapi diperbaiki. Inikan namanya mubazir terkesan buang-buang uang saja," ungkapnya.

Sementara, menurut beberapa warga setempat kata Leman, dari awal dibangun, terminal ini sudah memperlihatkan tanda bakalan tidak efektif.

Mengingat banyaknya sopir yang datang dari berbagai arah bukannya berhenti untuk menurunkan muatannya.

Namun mereka justru langsung menuju pasar Sosok, karena biasanya di pasar justru lebih efektif sebagai tempat untuk menurunkan penumpang dan barangnya.

"Tak difungsikannya terminal yang tak terurus tampaknya sudah menjadi masalah biasa bagi para pemilik rumah toko dan warung makan di luar pagar terminal tersebut. Namun, sejak belasan tahun lalu, banyak ruko yang sudah tidak buka lagi, walau hanya sekedar menjual minuman. Faktor penyebabnya tidak lain adalah karena terminal itu tak pernah difungsikan," ujarnya.

Leman meminta instansi terkait untuk melaksanakan evaluasi terhadap keberadaan terminal tersebut.

"Jika tak memungkinkan dioperasikan terminal itu, lebih baik ditutup. Dan jangan dilaksanakan perbaikan lagi, sama juga buang-buang duit saja. Diperbaiki tapi tak mendatangkan manfaat," pungkasnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015