Pontianak  (Antara Kalbar) - Sekolah Dasar Negeri 11 di Jalan Tanjung Raya I, Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, peringkat satu atau tertinggi hasil ujian nasionalnya tahun 2015 se-Kota Pontianak.

"Alhamdulillah SDN kami, sudah tiga tahun berturut-turut meraih peringkat pertama hasil untuk tingkat sekolah negeri se-Kota Pontianak," kata Kepala SDN 11, Rita Kusumawati saat dihubungi di Pontianak, Jumat.

Sementara, untuk tingkat SDN dan swasta SDN 11 Pontianak Timur berada diperingkat empat se-Kota Pontianak, adapun nilai UN tertinggi yang berhasil diraih SDN 11, yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia 90,0; kemudian Matematika 97,5; dan mata pelajaran IPA 97,5.

"Kami punya kiat tersendiri untuk mendorong siswa memperoleh nilai UN terbaik, seperti mengevaluasi kemampuan siswa kelas VI, kemudian melakukan bimbingan belajar yang dimulai setelah jam belajar selesai," ungkapnya.

Bimbel yang diberikan kepada siswa itu, menurut dia waktunya lebih fleksibel, artinya tidak ada batasan waktu yang pasti dan jam berapa selesai, karena tergantung kisi-kisi soal yang dibahas, katanya.

"Terkadang selesainya pukul 16.00 WIB atau pukul 17.00 WIB. Tapi kami juga mengapresiasi kepada orang tua siswa yang mendukung anaknya untuk mengikuti bimbel, meskipun anak-anak mereka harus pulang sore," katanya.

Selain itu, diakuinya upaya itu, juga tidak terlepas dari peran aktif para guru pembimbing bidang studi yang mendorong siswa untuk menggali kemampuannya.

Sementara itu, Guru Bahasa Indonesia SDN 11, Ya` Dedi Suhendi menyatakan sebelum dimulainya bimbel, pihaknya terlebih dahulu mengidentifikasi kemampuan siswa dengan melakukan tes kemampuan. Hasil tes itu kemudian dikategorikan menjadi dua kelas yakni kelas A bagi peringkat atas, dan kelas B bagi peringkat menengah ke bawah.

"Kami sengaja membagi dua kategori itu, karena penerapan metode pembelajarannya akan tersendiri," katanya.

Untuk mata pelajaran yang di bimbelkan, pihaknya menitikberatkan pada mata pelajaran Matematika karena bidang studi ini dinilai berat oleh siswa dalam menghadapi UN. Namun mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia tetap diberikan dalam bimbel.

"Selama memberikan bimbel, kami juga memberikan `try out` sebanyak lima kali yang soalnya ada yang dibuat dari sekolah, dari penerbit, dan ada juga yang kami download dari internet," kata Dedi.

Hal senada juga dikatakan oleh Nurhayati, guru Matematika dan IPA SDN 11. Ia mengakui UN yang dihadapi siswa SD tahun ajaran ini cukup berat, namun hal itu tidak mematahkan semangatnya selaku guru pembimbing mata pelajaran yang di ujian nasionalkan untuk mendorong dan memotivasi siswa-siswa agar giat belajar.

Dalam bimbel, siswa diberikan kisi-kisi soal untuk kemudian dibahas bersama guru pembimbing. "Memberikan bimbingan belajar kepada siswa kuncinya adalah ketelatenan dan kesabaran, bagaimana kita sebagai pendidik membimbing siswa dengan sabar supaya mereka bisa meraih hasil terbaik dalam UN," katanya.



(U.A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015