Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyampaikan dua Sekolah Dasar Negeri (SDN), yakni SDN 120 di Kelurahan Meranti Pandak dan SDN 140 di Bambu Kuning belajar dalam jaringan (daring) akibat hingga kini masih terdampak banjir.
"Tadi malam saya sudah kontak kepala sekolah menanyakan situasi, ternyata air masih ada sekitar 15 cm di dalam ruangan," kata Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Selasa.
Dia menjelaskan, belajar daring tersebut sudah berlangsung sejak Jumat (12/1) yang rencananya hingga Senin kemarin (15/1). Akan tetapi kemudian diperpanjang hingga dua hari hingga Rabu (17/1) karena kondisi air yang belum surut.
Lebih lanjut ia menyebutkan, kebijakan pembelajaran daring di SDN 120 dan SDN 140 akan itu terus dievaluasi guna menyesuaikan dengan kondisi terkini di lapangan. “Untuk itu, Rabu (17/1) kita lihat lagi perkembangan di dua sekolah itu," katanya.
Jika kondisi banjir tidak kunjung surut, pihaknya akan memberhentikan pembelajaran daring. Kemudian pihaknya menitipkan peserta didik SDN 120 dan 140 itu di sekolah terdekat agar bisa mengikuti belajar tatap muka.
"Jadi daring ini untuk jangka pendek. Kalau banjirnya lama, anak-anak kita titipkan ke sekolah terdekat. Itu solusinya. Makanya kita terus evaluasi," kata Jamal.
Dia juga menjelaskan, penerapan daring di SDN 20 dan 40 bertujuan untuk keselamatan peserta didik. Walaupun jika dipaksakan masih bisa untuk belajar tatap muka.
"Makanya kita belajar dari rumah. Kalau dipaksa belajar tatap muka, bisa. Tapi itu tadi, kita pikirkan keselamatan anak-anak. makanya kita daringkan lagi dua hari ke depan," kata Jamal.