Sekadau ( Antara Kalbar ) - Warga Desa Merbang, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, pada Rabu (1/7) dinihari sekitar pukul 05.00 WIB, mendadak heboh.
Kala itu, beberapa warga yang hendak pergi ke ladang dan menorah karet, kaget bukan kepalang saat menemukan Jani (58), terbujur kaku tertimpa sepeda motornya di jembatan yang  membentang di Sungai Empulas. Jembatan tersebut menghubungkan Merbang Raya menuju SP I Merbang. 
Jani yang merupakan warga setempat ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya tercebur ke dalam sungai dan tertindih sepeda motor.
Ia diduga mengalami kecelakaan lalu lintas sebelum akhirnya tewas tanpa ada pertolongan. Penyebab pasti bapak lima anak itu nyebur ke sungai belum bisa terungkap.
Tapi, pihak kepolisian untuk sementara menduga korban terjatuh karena jembatan yang ia lewati tak memiliki pagar pembatas. Apalagi, kondisi jembatan itu sudah rusak berat.
“Dugaan sementara kecelakaan tunggal. Korban diduga terjatuh saat melintas di sebelah kiri jembatan dan terjatuh ke sungai karena tidak ada pembatas,” terang Kapolsek Belitang Hilir, Ipda Tri Teguh Mulyono.
Sempat muncul pertanyaan apakah korban kala itu sedang dalam pengaruh alkohol. Namun, polisi memastikan korban dalam keadaan sadar saat kecelakaan.
“Hasil visut et repertum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun kandungan alkohol di tubuh korban. Kami simpulkan penyebabnya kecelakaan tunggal,” jelas Teguh.
Menurut cerita Ahmad Dahlan, adik ipar korban, Selasa pagi sekitar pukul10.00 WIB Jani pergi menjual beras ke SP 4 Setuntung. Kala itu, Jani membawa beras lebih kurang 150 kilogram.
Namun, hingga petang Jani tak kunjung pulang. Hal itu diluar kebiasaannya sehari-hari. Keluarga pun mulai cemas.
Saat dihubungi lewat telepon seluler sekitar pukul 20.00 WIB, korban masih sempat menjawab dengan mengatakan berada di Setuntung karena jualannya belum laku habis.
“Dia sempat bilang kalau tidak pulang nanti ada telepon lagi. Tapi ternyata begini kejadiannya,” sesal Ahmad.
Ahmad sedikit kesal karena jembatan di kampung mereka tidak kunjung diperbaiki pemerintah padahal kondisinya sudah memprihatinkan.
“Kalau jembatannya bagus tidak mungkin bang Jani jatuh ke sungai,” ucap Ahmad dengan nada kesal.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015