Pontianak (Antara Kalbar) - PT Telkomsel membuka layanan khusus di perbatasan Indonesia - Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, untuk membantu warga Indonesia yang baru tiba dari Sarawak berkomunikasi menggunakan operator selular dalam negeri.

"Telkomsel membuka pelayanan maupun sales, dengan sasaran para TKI maupun warga Indonesia yang baru tiba dari Sarawak, Malaysia," kata Manajer Telkomsel Branch Pontianak Andhika W Pradhana di Pontianak, Sabtu.

Ia mengakui, pembukaan pelayanan dan sales di pintu perbatasan darat Indonesia - Malaysia itu baru yang pertama kalinya. "Tahun ini baru kita coba," kata dia. Selain itu, lanjut dia, tentu saja untuk mengukuhkan keberadaan operator selular Indonesia di perbatasan mengingat selama ini sinyal telepon selular dari negara tetangga kerap masuk jauh ke wilayah Indonesia.

Sebelumnya, Telkomsel telah membuka layanan serupa di Sebatik, Kalimantan Utara. Di wilayah itu, sebagian besar penduduknya berasal dari Indonesia sehingga memudahkan mereka untuk berkomunikasi.

Sementara itu, GM Sales Telkomsel Region Kalimantan Thomas A Siaga menuturkan, di wilayah perbatasan akan dibangun puluhan BTS. "Karena Telkomsel juga diminta pemerintah untuk memperkuat sinyal di perbatasan," ungkap Thomas.

Misalnya dari Entikong ke Putussibau bakal dibangun BTS-BTS baru. Di Pulau Sebatik, akan dibangun 10 unit dengan target selesai sebelum tanggal 17 Agustus sudah dapat diresmikan penggunaannya.

Di Sebatik, pemerintah daerah menyiapkan tower dan bahan bakar minyak. Sedangkan Telkomsel lebih ke pengadaan peralatan telekomunikasinya.

Manajer Network Service Telkomsel Pontianak Muhammad S Usman menambahkan, di Kalbar sekitar 5 - 10 persen populasi yang belum tercover sinyal telekomunikasi. "Telkomsel ada program Merah Putih, untuk menjangkau yang belum terlayani," kata dia.

Saat ini pihaknya telah menerima sekitar 30-an proposal mengenai usulan pembangunan tower di daerah yang terbatas baik listrik, akses jalan, transmisi serta lokasinya jauh

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015