Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan pertumbuhan ekonomi provinsi itu triwulan II tahun 2015 berjalan melambat sehingga hanya 4,01 persen, dibanding triwulan II 2014 atau "year on year" yang mencapai 5,26 persen.

"Perekonomian Kalbar yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga yang berlaku pada triwulan II 2015 mencapai Rp35,00 triliun dan atas dasar konstan 2010 mencapai Rp27,08 triliun," kata Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Rabu.

Badar menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kalbar sebesar 4,01 persen didukung oleh semua lapangan usaha, tertinggi dicapai oleh informasi dan komunikasi 10,90 persen, diikuti pertambangan dan penggalian 8,55 persen, dan transportasi dan pergudangan sebesar 6,61 persen.

Sementara itu, ekonomi Kalbar triwulan II tahun 2015 terhadap triwulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,30 persen, kata Badar.

"Penurunan tersebut disebabkan oleh kontraksinya beberapa lapangan usaha seperti pengadaan listrik dan gas minus sebesar 24,42 persen; disusul pertanian, kehutanan, dan perikanan minus 17,71 persen; konstruksi minus 0,18 persen; jasa kesehatan minus 2,95 persen," ungkapnya.

Sedangkan dari sisi pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya kinerja perubahan inventori yang juga minus sebesar 36,80 persen; dan ekspor juga minus sebesar 0,05 persen, kata Badar.

Kepala BPS Kalbar menambahkan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalbar hingga semester II tahun 2015 tumbuh sebesar 4,40 persen, karena didukung oleh seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, tertinggi lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 18,74 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto dan perubahan inventori, sebaliknya kinerja ekspor, impor, mengalami kontraksi, katanya.

Menurut data BPS Kalbar, mencatat struktur ekonomi Kalbar triwulan II tahun 2015 masih didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan sebesar 19,69 persen; industri pengolahan 16,54 persen; perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 14,80 persen; konstruksi 12,72 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 55,73 persen; dan pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 34,32 persen, kata Badar.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015