Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan PT Pupuk Indonesia untuk menjamin ketersediaan pupuk di Provinsi Kalimantan Barat agar tidak terjadi kelangkaan saat musim tanam tiba.
   
"Kepada PT Pupuk Indonesia regional Kalbar, awas kalau kosong atau telat untuk ketersediaan pupuk petani di Kalbar. Kalau telat, saya akan tuntut ganti kerugian petani," tegas Daniel saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
   
Ia menilai terjadinya keterlambatan serta langkanya pupuk di Kalbar beberapa waktu lalu karena kesalahan manajemen PT Pupuk Indonesia. Salah satu penyebabnya, PT Pupuk Indonesia mengubah distribustor pupuk Kaltim ke Pupuk Iskandar Muda.  
   
"Pupuk Iskandar Muda hanya ada di Aceh. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk di pulau Sumatra saja masih kekurangan, bagaimana mau memenuhi kebutuhan pupuk di Kalbar," ujar dia.
   
Ia melanjutkan, untuk memproduksi pupuk, PT Pupuk Isknadar Muda kesulitan sehingga patut dipertanyakan kenapa ditunjuk menjadi distributor Kalbar. Sementara selama ini pemasok untuk Kalbar adalah Pupuk Kaltim.

"Penyebaran ureanya tidak pernah telat. Kalau saat ini telat, berarti ada proyek tidak benar di PT Pupuk Indonesia, jadi harus diusut," ungkap Daniel.
   
Pada musim tanam sebelumnya, Daniel yang juga anggota DPR Dapil Kalbar dari PKB itu mengatakan, petani di Kalbar terancam kehilangan pendapatan sekitar Rp320 miliar pada musim tanam, karena tidak tersedianya pupuk jenis NPK Pelangi.
   
Stok NPK Pelangi itu kosong pada saat musim tanam. Padahal pupuk tersebut sangat dibutuhkan petani. Kalau tidak, maka produktivitas petani bakal turun.
   
NPK Pelangi itu sendiri salah satu fungsinya, menstabilkan tingkat keasaman tanah di lahan gambut. Berdasarkan keunggulannya itu, maka petani di Kalbar memilih pupuk NPK Pelangi ketimbang NPK Ponska yang mengandung zulfur, dan membuat keasaman tanah semakin menjadi.
  
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Ir H HazairinMS mengatakan, agar kelangkaan tidak terulang lagi, perlu adanya tekanan terhadap produsen agar pupuk di Kalbar selalu tersedia.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015