Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan penataan pinggiran Sungai Kapuas agar menarik dan menjadi objek wisata air di kota itu membutuhkan anggaran sekitar Rp2 triliun.

"Anggaran sebesar Rp2 triliun itu, tentunya dukungan dari APBN, APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak, yang ditargetkan bisa tuntas tiga sampai lima tahun mendatang," kata Sutarmidji di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan saat ini Pemkot Pontianak sudah melakukan penurapan di beberapa titik pinggiran Sungai Kapuas menggunakan pondasi beton sehinga tinggal dibangun infrastruktur jalan agar lebih tertata rapi.

"Banyak juga investor yang akan membangun hotel di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas. Pemkot Pontianak yang menyediakan akses jalannya, sementara pihak swasta membangunan fasilitas lainnya, seperti hotel," ungkap Sutarmidji.

Penataan kawasan pinggir Sungai Kapuas akan konsisten sesuai dengan kaidah-kaidah perencanaan pembangunan Kota Pontianak sehingga memenuhi standar-standar nasional maupun internasional dalam mewujudkan penataan Sungai Kapuas yang modern, ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerjanya di Pontianak mendorong pembangunan pariwisata sungai di Pontianak untuk mendongkrak kunjungan wisata asing di Indonesia.

Arief menambahkan untuk mendukung potensi wisata sungai yang ada di Pontianak, Bappenas dan beberapa kementerian terkait sudah mengagendakan rencana pembangunan wisata sungai di Kota Pontianak yang dituangkan dalam perencanaan 2015-2019.

Untuk mewujudkan hal itu, katanya, selain dukungan penuh dari pemerintah pusat, ada hal yang lebih utama dilakukan, yaitu mengubah pola pikir masyarakat Pontianak, agar bisa menjadikan sungai sebagai beranda depan kota.

"Masyarakat harus bisa menjaga kelestarian sungai dengan menjadikan sungai sebagai tumpuan perekonomian kedepan. Saya rasa ini sudah diajarkan oleh para leluhur kita, karena Masjid Jami` Sultan Syarif Abdurahman yang ada di Kota Pontianak ini menghadap ke depan sungai dan itu menindikasikan bahwa generasi pendahulu kita sebenarnya sudah memikirkan hal itu, kata Arief.

Arief merasa Pontianak memiliki potensi besar untuk pengembangan kawasan wisata sungai karena selain memiliki karakteristik sungai yang baik juga memiliki keberagaman budaya dari beberapa etnis yang ada seperti Melayu, Dayak, Tiongkok dan beberapa etnis lainnya.

"Tinggal bagaimana itu dikemas, agar bisa menjadi salah satu unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015