Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Puskepi Sofyano Zakaria berharap Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli bisa memperbaiki program pro kesejahteraan rakyat, dan bukannya program yang sarat kepentingan pengusaha.

"Suara lepas dan lantang dari Rizal Ramly telah menjadi perhatian publik, sehingga berharap Rizal Ramly mampu membuat dan memperbaiki kebijakan dan program yang pro kesejahteraan rakyat dan bukannya program yang sarat kepentingan pengusaha," kata Sofyano Zakaria saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Sofyano, kritik Rizal Ramly sebagai anggota kabinetnya Jokowi Jusuf Kalla terhadap projek listrik 35.000 MW dimaknai publik bahwa projek tersebut berpotensi kuat adalah projek bancaan pengusaha dan pejabat, artinya publik memaknai suara "sang Rajawali" maksudnya sebutan untuk Rizal Ramly itu sebagai upaya pencegahan terjadinya tindakan memperkaya diri, pihak tertentu.

Selain itu, teriakan Rizal Ramly, terkait Token listrik, juga dimaknai publik sebagai tindakan "Rajawali" mencakar membongkar "permainan" cantik yang dibungkus dengan cerdas dalam voucher pulsa listrik sebagai cara mengeduk uang rakyat kecil untuk pihak tertentu. Karenanya ketika Rajawali "mengepret" (menegur keras) token ini, maka rakyat negeri ini tersentak kaget, tersadarkan oleh seorang Rizal Ramly, bahwa selama ini mereka tidak menyadari bahwa voucher pulsa telah jadi alat "merampok" uang mereka.

Karenanya teguran keras Rizal Ramly dengan serta merta mendapat simpati masyarakat. Apalagi teguran keras itu sangat berdampak positif bagi pemerintahan Jokowi. Rizal Ramly telah muncul sebagai sosok yang diharapkan publik untuk menjadi orang yang mampu menangkap dan menyuarakan aspirasi rakyat yang selama ini tertahan.

Rizal Ramly menjadi sosok yang diharapkan publik untuk sekaligus membenahi sistem pembangunan yang dinegeri ini dan sekaligus diharapkan menjadi Rajawali yang akan menghabisi tikus-tikus pemakan uang rakyat dan negara. Sehingga diharapkan publik untuk menjadi pula tokok pemberantas korupsi yang tidak akan surut memerangi korupsi pasca pe-mutasian Budi Waseso dari posisi Kabareskrim Polri, sosok yang telah menjadi idola publik karena keberanian dan ketegasan memerangi korupsi, kata Sofyano.

Selain itu, sosok Rizal Ramly juga diharapkan publik membuktikan dirinya pula untuk "mengepret" dan memakan tikus-tikus yang ada di Pelindo II, TPPI dan lain lain dan ketika ini dilakukannya bersama dengan institusi Barewskrim Polri, maka citra pemerintahan Jokowi-JK sebagai pemerintahan yang anti korupsi akan terbukti dan ini perwujudan. Karenanya Jokowi tidak boleh termakan bujukan ular agar Rizal Ramly ditertibkan dan juga tidak "kekeuh" memerintahkan agar Bareskrim Polri tidak boleh membuat gaduh.

"Dengan kegaduhan saja belum tentu para tikus pemakan uang rakyat dan negara berhenti memakan uang rakyat, maka ketika tikus dikejar dengan diam-diam, maka tikus-tikus lain akan merasa aman. Ini harusnya dipahami oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.

"Kami berharap Rizal Ramly juga menerkam dan menghabisi tikus-tikus garong yang berkeliaran di Pelindo II dan dimanapun juga," kata Direktur Puskepi.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015