Pontianak (Antara Kalbar) - Empat nelayan Malaysia yang tertangkap saat mencuri ikan di wilayah perairan Tanjung Datok, Kabupaten Sambas, Jumat (11/9) lalu, kini tengah diperiksa oleh Ditpolair Polda Kalbar.

"Keempat nelayan asal Malaysia tersebut, kini sedang menjalani pemeriksaan di Mako Polair Polda Kalbar, sementara dua rekannya yang dikabarkan hilang, masih dilakukan pencairan di perairan Tanjung Datok," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Arianto menjelaskan, kronologis kejadian hingga diamankannya empat nelayan asal Malaysia tersebut, yakni pada hari Jumat (11/9) sekitar pukul 18.45 WIB, pada saat Kapal Patroli Antasena - 7006 BKO dari Mabes Polri melaksanakan patroli di wilayah perairan Tanjung Dato, kemudian kapal patroli itu mendeteksi sebuah kapal asing berbendera Malaysia yang melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia.

"Pada saat akan dilaksanakan pemeriksaan, kapal nelayan asing tersebut memutus alat tangkapnya dan kabur sehingga terjadi pengejaran sekitar satu jam," ungkap Arianto.

Pada saat pengejaran kapal ikan tersebut berkecepatan sekitar 15 knot dengan jalan zig zag atau membawa kapal itu kearah kanan dan kiri dan sebaliknya dengan maksud untuk kabur dari pengejaran, katanya.

"Pada saat dilakukan pengejaran ketinggian gelombang di perairan Tanjung Dato sekitar dua meter dan kondisi sedang kabut asap, sehingga sekitar pukul 19. 45 WIB terjadi senggolan pada haluan sebelah kanan dan kapal ikan tersebut tenggelam," kata Kabid Humas Polda Kalbar.

Atas kejadian tersebut, Kapal Patroli Antasena menyelamatkan ABK kapal berbendera Malaysia tersebut dengan jumlah tujuh ABK, dari enam ABK tersebut empat berhasil diselamatkan, yakni atas nama Muhammad Subhi (25), kemudian Abu Talib (42), Muhammad Azlan (22), dan Adam (28), sementara yang hilang atau belum ditemukan, nakhoda Tarmizi (35), Zamel (45), serta Awang Nizam (45)

Arianto menambahkan, adapun langkah-langkah yang saat ini sedang dilakukan, yakni masih melakukan pencarian atas hilangnya dua nelayan asing asal Malaysia tersebut.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015