Batam (Antara Kalbar) - Sebanyak tujuh orang calon haji Embarkasi Batam meninggal dunia di Tanah Suci, berdasarkan informasi yang dihimpun Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam hingga Senin.

"Dalam catatan kami sudah tujuh orang yang meninggal," kata Wakil Sekretaris PPIH Embarkasi Batam Widarto di Batam.

Tujuh orang yang meninggal yaitu Hasnah Lasuku, jemaah Kloter 19 asal Kabupaten Kerinci Jambi yang meninggal 12 September di BPHI Mekah dan dimakamkan di Syaraya, Sugiomim, jemaah Kloter 20 asal Indragiri Hilir Riau, pada 18 September di RSAS dan dimakamkan di Syaraya serta Ramlah Jeli jemaah Kloter 12 asal Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat pada 18 September di BPHI Mekkah dan dimakamkan di Syarata.

Lalu Ahmad Aziz Azid (62) asal Kabupaten Bengkalis Riau, Nurdin Yahya (72) asal Kota Tanjungpinang Kepri, Marnis Rikin Sirin (66) asal Kabupaten Kuansing Riau dan Mukhtar M Syarif (69) asal Kabupaten Kampar Riau.

Ia mengatakan ahli waris jemaah yang meninggal dunia akan mendapatkan dana asuransi dari PT Asuransi Jiwa Megalife Unit Syariah.

"Yang meninggal, sesuai aturan asuransi, mendapatkan uang tunai Rp18,5 juta," kata dia.

Untuk mendapatkan klaim asuransi, ahli waris menyerahkan surat kematian yang disusun Konsul Jendral RI di Mekkah.

"Kemudian fotokopi segala dokumen seperti e-KTP, paspor, semuanya," kata dia.

Dengan semua dokumen itu, maka kemudian ahli waris dapat mengurus klaim itu ke asuransi, dibantu Kemenag.

"Pengajuannya maksimal 90 hari setelah kloter terakhir di Tanah Air, 27 Oktober 2015.

Pada musim haji 2015, embarkasi Batam memberangkatkan 8.911 orang calhaj yang terdiri dari 795 orang asal Kepri (kloter 1 dan 15), 4.036 calhaj Riau (kloter 2-10 dan kloter 20), 1.872 calhaj Kalimantan Barat (kloter 11-15) dan 2.108 calhaj Jambi (kloter 16-20).

(Y011/N005)

Pewarta: Jannatun Naim

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015