Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kondisi ruang publik di suatu kawasan akan mempengrauhi kualitas manusia dan masyarakat di kawasan tersebut.

"Saya yakin kualitas ruang publik akan mempengaruhi kualitas manusia dan masyarakat di kota itu," kata Presiden dalam peringatan Hari Habitat Dunia 2015 di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Menurut Presiden, membangun ruang publik yangg berkualitas sama artinya dengan membangun manusia yang hidupnya berkualitas.

"Ruang publik sangat penting, jangan sampai tiap tahun kita memperingati Hari Habitat hanya seremonial saja, harus ada yang kita lakukan," katanya.

Presiden Jokowi mengapresiasi tema  Hari Habitat Dunia 2015 yaitu ruang publik untuk semua. Tema itu sangat penting dan relevan dengan persoalan yang dihadapi Indonesia.    
"Penyediaan ruang publik yang berkualitas sangat penting untuk masa depan kita," katanya.  
    
Menurut Presiden, sebenarnya jika melihat kembali pada kearifan budaya bangsa, ruang publik sudah menjadi bagian dalam budaya masyarakat Indonesia, ruang publik bukan semata-mata ruang terbuka tapi ruang publik adalah ruang budaya masyarakat, ruang publik juga ruang bersama, tempat seluruh warga bisa berinteraksi dengan yang lain.

"Dulu ada alun-alun kota yang jadi tempat warga bertemu, menyampaikan ekspresinya bahkan jadi tempat rekreasi keluarga. Bahkan di desa juga ada satu tempat terbuka untuk berkumpul dan bermusyawarah," kata Presiden.

Ia menyebutkan ruang publik membutuhkan prasyarat budaya yaitu budaya kepublikan dan budaya yang mengakui adanya ruang bersama.

"Saat ini di tiap kota ada trotoar, lapangan, city walk, dan public space lain, yang perlu ditumbuhkan rasa memiliki, keinginan terus merawat dan menjaga toleransi serta menjaga ruang itu bersama-sama," katanya.

Presiden Jokowi membayangkan kalau di setiap kota ada ruang terbuka, kawasan hijau, trotoar yang lebar, citywalk yang panjang kemudian kanan-kirinya ada pohon-pohon hijau sehingga masyarakat gemar berjalan kaki dan berinterkasi.    
    
"Saya lihat banyak kota mengarah ke situ seperti Bandung, Surabaya, Jakarta. Kota modern merupakan kota yang bisa menyediakan ruang publik yang sebanyak-banyaknya dan benar-benar dinikmati semua orang  tanpa diskriminasi," katanya.

Presiden mencontohkan di Jakarta, Waduk Pluit secara bertahap dibersihkan, ditanami pohon, disediakaan kursi panjang dan bisa dipakai masyarakat.

"Itu akan mendinginkan kota sehingga masyarakat bisa saling berinteraksi," katanya.

(A039/E. Sujatmiko)

Pewarta: Agus Salim

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015