Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Panitia Festival Film Indonesia (FFI) Olga Lidya mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penjurian film-film yang masuk sebagai peserta FFI 2015.
"Sudah ada 18 film animasi, 63 film bioskop, 11 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 116 film pendek, dan 19 film televisi yang masuk menjadi peserta FFI 2015," ujar Olga usai peresmian "Media Center FFI 2015" di Jakarta, Selasa.
Penjurian untuk film nonbioskop dilakukan 19 hingga 28 Oktober. Sementara untuk film bioskop dibagi menjadi dua tahap yakni 26 hingga 30 Oktober dan tahap dua pada 13 hingga 17 November.
"Penjurian dilakukan oleh 100 dewan juri yang memberikan penilaian lewat 'online voting', tanpa saling bertemu," jelas dia.
Selain itu, Olga juga menjelaskan bahwa hasil dari "online voting" akan diserahkan ke pihak ketiga yakitu Deloitte. Deloitte adalah salah satu akuntan publik independen dan bertaraf internasional.
Dia juga menambahkan yang bisa menjadi juri adalah mereka yang pernah mendapatkan Piala Citra atau berprestasi di bidangnya, dan diutamakan yang tidak memiliki film pada tahun ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini ada sesi khusus untuk Teguh Karya, yang kebetulan juga lahir di Pandeglang, Banten, provinsi yang menjadi tuan rumah FFI 2015.
Teguh Karya dikenal sebagai artis yang berangkat dari teater. Maka tema, yang diangkat pada tahun ini adalah "Teater dan Film". Malam puncak FFI diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, pada 23 November.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi, mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan FFI 2015.
"Ini merupakan pekerjaan besar dengan harapan yang besar juga. Mengapa Kemdikbud sekarang terlibat? Karena negara harus hadir di manapun masyarakat ada, termasuk perfileman," jelas Didik.
Didik menjelaskan Kemdikbud juga membiayai perhelatan FFI 2015.
(I025/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Sudah ada 18 film animasi, 63 film bioskop, 11 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 116 film pendek, dan 19 film televisi yang masuk menjadi peserta FFI 2015," ujar Olga usai peresmian "Media Center FFI 2015" di Jakarta, Selasa.
Penjurian untuk film nonbioskop dilakukan 19 hingga 28 Oktober. Sementara untuk film bioskop dibagi menjadi dua tahap yakni 26 hingga 30 Oktober dan tahap dua pada 13 hingga 17 November.
"Penjurian dilakukan oleh 100 dewan juri yang memberikan penilaian lewat 'online voting', tanpa saling bertemu," jelas dia.
Selain itu, Olga juga menjelaskan bahwa hasil dari "online voting" akan diserahkan ke pihak ketiga yakitu Deloitte. Deloitte adalah salah satu akuntan publik independen dan bertaraf internasional.
Dia juga menambahkan yang bisa menjadi juri adalah mereka yang pernah mendapatkan Piala Citra atau berprestasi di bidangnya, dan diutamakan yang tidak memiliki film pada tahun ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini ada sesi khusus untuk Teguh Karya, yang kebetulan juga lahir di Pandeglang, Banten, provinsi yang menjadi tuan rumah FFI 2015.
Teguh Karya dikenal sebagai artis yang berangkat dari teater. Maka tema, yang diangkat pada tahun ini adalah "Teater dan Film". Malam puncak FFI diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, pada 23 November.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi, mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan FFI 2015.
"Ini merupakan pekerjaan besar dengan harapan yang besar juga. Mengapa Kemdikbud sekarang terlibat? Karena negara harus hadir di manapun masyarakat ada, termasuk perfileman," jelas Didik.
Didik menjelaskan Kemdikbud juga membiayai perhelatan FFI 2015.
(I025/I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015