Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan, sepanjang bulan Oktober 2015, di Kota Pontianak, terjadi deflasi sebesar 0,07 persen, dengan indek harga konsumen sebesar 128,70.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan pada satu kelompok pengeluaran yang lebih besar dari kenaikan enam kelompok pengeluran lainnya," kata Badar saat menyampaikan beritas resmi statistik di Pontianak, Senin.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yakni kelompok tranportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan atau minus sebesar 1,18 persen, katanya.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,05 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,11 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bakan bakar naik 0,04 persen; sandang 0,32 persen; kesehatan naik 0,02 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga naik sebesar 0,09 persen.

Pada Oktober 2015, dari 82 kota di Indonesia, tercatat 38 kota mengalami inflasi, dan 44 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Manado sebesar 1,49 persen, dan terendah di Yogyakarta sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan 1,95 persen, dan deflasi terendah di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen, kata Badar.

Sementara kota-kota di Pulau Kalimantan yang berjumlah sembilan, tercatat tujuh kota mengalami inflasi, dan dua kota mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi di Kota Balikpapan sebesar 0,87 persen, terendah di Kota Banjarmasin sebesar 0,16 persen. Deflasi tertinggi di Kota Singkawang sebesar 0,44 persen, dan terendah di Kota Pontianak 0,07 persen," katanya.

(U.A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015