Nanga Pinoh (Antara Kalbar)  - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi mengaku kesulitan bertindak mengingat tak tersedianya anggaran taktis bila banjir terjadi di daerah itu.
    Menurut Kepala Pelaksana BPBD Melawi Marsidi, pihaknya hingga saat ini masih belum melakukan perencanaan yang akan dilakukan untuk menghadapi terjadinya banjir di Melawi.
    "Untuk sementara waktu memang belum ada rencana yang kita susun untuk menghadapi banjir, namun mudah-mudahan nanti akan ada yang kita perbuat untuk masyarakat kita dalam penanganan banjir," katanya.
    Untuk penanganan bencana banjir, Marsidi mengatakan pihaknya saat ini terbentur dengan persoalan pendanaan yang minim dimiliki dari pihak Pemkab. "Dana APBD-P yang saat ini saya tangani hanya cukup untuk pembayaran honor sampai bulan 12 nanti. Jadi nanti mungkin nanti kita akan kerja sama dengan provinsi untuk mengatasi masalah banjir ini," ungkapnya.
    Marsidi  pun mengungkapkan pihak BNPB Provinsi secara resmi juga belum pernah melakukan komunikasi kepada pihaknya terkait tingginya potensi banjir yang mungkin akan terjadi di Melawi. "Secara resmi belum ada komunikasi ke kita. Karena jika ada pasti akan disampaikan oleh pak Sekda atau bupati," jelasnya.
    Mengenai titik daerah rawan bencana banjir yang akan terjadi di Melawi, Marsidi juga mengatakan, sebagai kepala pelaksana BPBD juga belum mendapatkan laporan resmi dari anak buahnya. "Kemaren memang ada dana untuk pemetaan daerah rawan bencana, termasuk bencana banjir tapi karena saya baru menjabat disini, laporan hasil pemataan belum ada saya terima. Kemungkinan sudah disampaikan kepala kepala yang lama, tapi belum disampaikan ke saya," sesalnya.
    Namun dari pantauannya, Marsidi mengakui bahwa potensi banjir di Melawi memang sangat besar terjadi setiap tahunnya. Tidak hanya di wilayah kota, banjir juga kerap terjadi di wilayah pedesaan. "Di daerah hulu Melawi seperti di Kecamatan Menukung itu banjir bisa masuk dalam rumah satu meter. Banjirnya juga biasanya lama, bisa sampai seminggu," ujarnya.

Pewarta: Eko S

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015