Sekadau (Antara Kalbar) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai mengintai Kabupaten Sekadau di musim penghujan ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sekadau menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menghadapi lonjakan pasien.
"Kami sudah siapkan obat-obatan, infus dan sarana pengobatan lainnya. Selain obat-obatan, RSUD Sekadau juga menyediakan tenaga medis untuk mengantisipasi DBD," kata Plt Direktur RSUD Sekadau Henri Alpius.
Ia melanjutkan, khusus untuk pasien anak, sudah ada dokter anak yang bertugas di RSUD Sekadau.
"Sementara tenaga perawat juga sudah dipersiapkan matang. Untuk ruangan, sampai sekarang masih cukup. Demikian juga dengan ketersediaan bed atau bangsal pasien, sekarang ada 120 bed. Jika diperlukan, kami persiapkan bed tambahan. Kalau ditotalkan, jumlahnya 150 bed," tuturnya.
Dia melanjutkan, sejauh ini, kasus DBD di Sekadau mulai mengalami peningkatan. Data dari Dinas Kesehatan Sekadau, sedikitnya sudah ada 58 warga Sekadau yang terserang DBD sejak Januari hingga Oktober.
Sebagian dari penderita terpaksa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. "Khusus untuk RSUD Sekadau, sejak Januari sampai sekarang sudah ada 21 orang yang kami rawat," ujar dia.
Sekarang sudah sembuh dan bisa kembali ke rumah masing-masing. Dari 21 orang itu, terbanyak adalah pasien anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun. Namun ada juga yang sudah berusia dewasa.
"Ada 4 pasien dewasa, lainnya anak-anak. Meski sudah siaga, namun kita tidak berharap ada peningkatan pasien DBD dan kita justru berharap jumlah korban tidak bertambah, bahkan tidak ada korban meninggal. Tapi kami juga harapkan masyarakat juga waspada. Kalau memang ada yang demam dan tidak sembuh dalam kurun waktu beberapa hari, segera bawa ke rumah sakit untuk cek darah dan pemeriksaan lainnya," pungkasnya.

Pewarta: arkadius gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015