Brussels (Antara Kalbar) - Brussels menghentikan operasi sistem kereta bawah tanah metro ketika tingkat waspada teror dinaikkan ke tingkat tertinggi menyusul masih berkeliarannya seorang pria bersenjata yang menjadi buron teror Paris yang membuat seluruh Eropa repot.

Warga ibu kota Belgia diimbau untuk menghindari kawasan kerumunan manusia setelah ada ancaman nyata setelah para militan yang berbasis di Belgia semakin dikaitkan dengan serangan maut di Paris.

Para penyidik bekerja 24 jam untuk menjejak Salah Abdeslam, salah seorang pria bersenjata yang masih bebas berkeliaran setelah gelombang serangan terkoordinasi ke Paris yang membuat 130 orang meninggal itu.

Pembantaian itu membuat seluruh Eropa dalam keadaan siaga mengingat para militan berbahaya mungkin telah menyelinap tanpa diketahui pihak berwajib, sehingga mendorong Uni Eropa mereformasi pengetatan pemeriksaan di perbatasan zona bebas paspor Schengen.

Sementara itu Turki telah menahan seorang warga Belgia keturunan Maroko, Ahmet Dahmani (26), yang diyakini telah memilihkan sasaran-sasaran serangan teror di Paris pekan lalu, lapor kantor berita Dogan.

Sedangkan Dewan Keamanan PBB sehari sebelumnya membolehkan negara-negara " untuk mengambil langkah-langkah yang semestinya" dalam memerangi ISIS dan kelompok ekstremis lainnya setelah gelombang serangan teror ke seluruh dunia yang membuat ratusan orang meninggal dalam beberapa pekan terakhir.

Resolusi PBB itu terbit setelah militan yang berkaitan dengan Alqaeda mengepung sebuah hotel mewah di ibu kota Mali, Bamako, lalu membunuh 21 orang.

Mali diserang hanya seminggu setelah serangan Paris dan Beirut di mana 44 orang tewas dibom ISIS, dan tiga pekan setelah ISIS menjatuhkan pesawat Rusia di Mesir sehingga menewaskan 224 orang, demikian AFP.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015