Putussibau (Antara Kalbar) - Debat publik, pemilihan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu sukses digelar di Gedung DPRD setempat, Rabu pagi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas Hulu Lisma Roliza mengatakan, debat publik merupakan salah satu metode kampanye yang sudah diatur dalam peraturan KPU Nomor 7 Tentang Kampanye.
"Tujuan, supaya masyarakat dapat mengenal calon pemimpinnya untuk lima tahun kedepan, dengan program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon," katanya.
Ditambahkan Lisma, debat juga menjadi referensi masyarakat Kapuas Hulu dalam menyongsong pemilihan Bupati-Wakil Bupati pada 9 Desember mendatang untuk memilih pemimpin yang berintegritas dan berkualitas.
"Masing-masing calon membahas tema yang sudah ditentukan dan disesuaikan visi misi masing-masing," kata Lisma Roliza.
Adapun pertanyaan yang diajukan moderator seputar akselerasi percepatan pembangunan daerah Kapuas Hulu baik menyangkut  tata ruang wilayah, infrastruktur dasar,  aspek sosial budaya, penguatan idiologi NKRI dan penyelarasan pembangunan daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sudah disusun pemerintah pusat untuk diimpelemntasikan di daerah.
Pasangan Nomor urut 2 Fransiskus Diaan-Andi Aswad (SIS-Andi) menyatakan pembahasan materi dalam debat sudah mewakili kebutuhan visi misi yang telah dirancang. "Kami sudah mengagendakan pembangunan, kita sampaikan itu dalam debat tadi. Artinya kami puas, karena waktu yang diberikan cukup, malah lebih," ungkap Fransiskus Diaan (Sis).
Salah satunya sambung Sis, infrastruktur dasar, merupakan prioritas dari semua program yang sudah dicanangkan oleh Paslon berjargon "Menyadik" ini.
"Pembangunan seperti jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih dan telekomunikasi," paparnya.
Sis-Andi optimistis menang di Pilkada Kapuas Hulu. Pernyataannya tersebut berdasarkan pengalaman di lapangan selama kampanye, bahwa masyarakat ingin perubahan.
"Kami maju membawa kepentingan masyarakat Kapuas Hulu. Yang kami temukan di lapangan masih ada kecamatan yang belum memiliki SMA dan masalah infrastruktur jalan," sebut Sis.
Ditambahkan Andi Aswad, untuk percepatan pembangunan Kapuas Hulu, pihaknya memiliki hirarki birokrasi yang baik, mulai provinsi hingga pusat.
"Ini modal untuk menarik anggaran yang besar dari pusat untuk pembangunan Kapuas Hulu," katanya.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, data BPS menunjukan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kapuas Hulu menempati urutan ke sembilan se Kalbar, sehingga butuh kerja keras untuk menggenjotnya. "Indikator IPM itu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, angka harapan hidup. Maka perlu sinergisitas dengan pemerintah provinsi dan pusat," tandasnya.
Sementara pasangan Nomor urut 1, AM Nasir-Anton L Ain Pamero mengaku tidak begitu puas dengan mekanisme debat publik tersebut.
"Saya melihat waktu untuk menjawab atau menyampai tanggapan terbatas, payah kita menganalisa apa yang ditanya. Belum menjawab? Karena hanya diberi waktu menjawab dua menit," ungkap AM Nasir.
Dengan singkatnya waktu, sambung Nasir, penyampaian program yang sudah dirancang juga tidak tuntas. "Dan saya melihat juga jadwal, KPU juga sudah melanggar dari yang ditetapkan, mestinya 28 Oktober lalu," ucapnya.
Namun Nasir menilai, materi dalam debat sudah sesuai dengan dinamika perkembangan kabupaten Kapuas Hulu. 
Ia juga optimistis untuk menang di Pilkada nanti. "Menang Insya Allah, karena saya sudah terbukti, teruji sudah ada jasa di Kabupaten Kapuas Hulu, tinggal melanjutkan," terang Nasir.
Debat bertema "Kapuas Hulu Memilih Untuk Kesejahteraan Rakyat" ini dipandu oleh Jumadi S Sos, M Si, akademisi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dan konsep materi pertanyaan dibuat oleh pakar ekonomi pembangunan dan pendidikan dari Untan.
Dalam debat kedua Pasangan Calon (Paslon) AM Nasir-Anton L Ain Pamero (Nomor 1) dan Fransiskus Diaan-Andi Aswad (Nomor 2) diberikan pertanyaan dan  saling menanggapi jawaban  baik yang diberikan moderator maupun dari salah satu Paslon dengan waktu terbatas sesuai ketentuan.

Pewarta: andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015