Kapuas Hulu (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud ) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat sedang melakukan pendataan jumlah sekolah terdampak banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
"Kami masih input data. Pastinya banyak sekolah yang terdampak banjir dan kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, kepada ANTARA, di Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Petrus, saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan bagi sekolah yang terdampak banjir terutama di daerah pesisir sungai Kapuas.
Ia meminta agar pihak sekolah mengutamakan keselamatan warga sekolah baik guru maupun peserta didik.
Selain itu, saat kondisi banjir saat ini sekolah juga diminta untuk mengamankan dokumen dan barang penting yang merupakan aset sekolah.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu terdapat sedikitnya 5.740 rumah terdampak dan terendam banjir dan terdapat 10.988 kepala keluarga dengan 30.169 jiwa warga terdampak banjir.
Selain itu, tercatat terdapat dua rumah rusak dan satu jembatan serta 107 fasilitas umum yang juga terdampak banjir dengan kedalaman air bervariasi sekitar 60 centimeter hingga 3,5 meter dari permukaan tanah dataran rendah.
Menyikapi bencana banjir tersebut, kata Petrus, pihak sekolah mesti meliburkan kegiatan di sekolah karena banjir kali ini cukup lama.
Ia juga meminta agar pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan untuk untuk gedung yang bisa digunakan sementara.
"Banjir ini cukup lama dan tidak memungkinkan juga untuk belajar di rumah, lebih baik utamakan dulu keselamatan dan jika memungkinkan mencari tempat yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, tapi yang jelas keselamatan yang utama," kata Petrus.
Sementara itu, Fitri Wahyuni salah satu guru yang tinggal di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan selama banjir terpaksa menggunakan perahu untuk pergi melaksanakan tugas ke sekolah.
"Sekolah kami di SDN 22 Kedamin Hulu, tapi tempat tinggal saya juga kebanjiran sudah hampir 10 hari harus menggunakan perahu untuk pergi ke sekolah," katanya.
Dia berharap banjir segera surut dan aktivitas masyarakat normal seperti biasa.
"Mudah-mudahan banjir surut, tapi ini air naik lagi, kami khawatir banjir semakin besar," ucap Fitri.