Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Fauzi Kasim, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kasus kecelakaan longboat yang terjadi di Rasau Jaya, Minggu (13/12) kemarin.
"Sebelumnya, saya menyampaikan ucapan prihatinnya kepada korban dalam kecelakaan longboat yang terjadi di Rasau Jaya, Minggu pagi kemarin. Selain menjadi pukulan berat, tentu ini juga akan menjadi pembelajaran bagi kita untuk bisa lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan untuk setiap angkutan yang ada di Kubu Raya," Kata Fauzi di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, atas insiden tersebut, pihaknya akan segera melakukan koreksi pada internal internal dinas Perhubungan dan akan memperketat pengawasan terhadap berbagai izin angkutan penumpang yang ada di kabupaten itu.
"Saya sekarang saat ini sedang berada di lapangan untuk melakukan pemantauan sekaligus melakukan pengecekan, tadi pagi juga ada Wakil Bupati, Hermanus dan Sekda Kubu Raya, meninjau langsung lokasi kejadian. Sesuai instruksi pimpinan, kita akan menindaklanjuti hal ini, sesuai dengan kewenangan kami," tuturnya.
Fauzi menjelaskan, mengenai tindakan apa yang dilakukan oleh pihaknya untuk izin trayek angkutan tersebut, dia mengatakan sampai saat ini belum bisa mengambil keputusan, sambil menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda Kalbar.
"Untuk ranah hukum, itu bukan menjadi kewenangan kita, namun kita akan mengambil langkah lanjut setelah mendapat informasi hasil pemeriksaan dari Polda Kalbar, dan kita belum bisa memberikan keputusan apakah itu salah satu tidak karena ini masih dalam penyelidikan," katanya.
Dia menambahkan, saat ini ada beberapa 12 angkutan sungai yang melayani rute Rasau Jaya ke daerah lainnya.
"Sejauh ini kita angkutan sungai yang melayani rute Rasau Jaya ke daerah lainnya ada 12, diantaranya, speedboat 4, kelotok 3, ekspres 1 dan longboat 4. Terkait musibah ini, kita akan memperketat keamanan untuk seluruh trayek yang ada," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Longboat Indo Kapuas Express yang membawa 53 penumpang, terbalik saat dalam perjalanan dari dermaga Pinang Luar kecamatan Kubu menuju Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak empat orang penumpang tewas masing-masing atas nama Sahara (38 tahun), Nuriamah (38 tahun), Siti Kamelia (25 tahun) dan Hazwan (7 bulan). Sementara itu, 18 orang lainnya sampai saat ini masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Dari keterangan yang diberikan oleh salah satu penumpang yang selamat, Lufti, longboat yang dikemudikan oleh Udin bersama kernetnya, Lukas tersebut berangkat dari dermaga Desa Pinang Luar sekitar pukul 07.40 Wib.
Meski hanya memiliki kapasitas untuk 42 penumpang, namun speedboat tersebut diisi untuk 53 orang penumpang, termasuk pengemudi dan kernet.
"Saat di tengah jalan, sekitar perairan Olak-olak Pinang, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kubu, speedboat tersebut menabrak kayu balok yang mengapung di sungai. Kayunya panjang sekitar 1 meter, sehingga speed tidak bisa mengelak," tuturnya.
Akibat menabrak kayu balok tersebut, speedboat yang ditumpanginya seketika berputar lalu oleng dan tenggelam secara perlahan.
Puluhan penumpang yang selamat berhasil dievakuasi oleh masyarakat yang menggunakan kelotok, tidak lama setelah kejadian tersebut. Namun, akibat arus sungai yang cukup deras menyebabkan beberapa penumpang terhanyut dan tenggelam.
Hingga saat ini, masih ada sekitar 10 orang penumpang yang belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim Basarnas Kalbar.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Sebelumnya, saya menyampaikan ucapan prihatinnya kepada korban dalam kecelakaan longboat yang terjadi di Rasau Jaya, Minggu pagi kemarin. Selain menjadi pukulan berat, tentu ini juga akan menjadi pembelajaran bagi kita untuk bisa lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan untuk setiap angkutan yang ada di Kubu Raya," Kata Fauzi di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, atas insiden tersebut, pihaknya akan segera melakukan koreksi pada internal internal dinas Perhubungan dan akan memperketat pengawasan terhadap berbagai izin angkutan penumpang yang ada di kabupaten itu.
"Saya sekarang saat ini sedang berada di lapangan untuk melakukan pemantauan sekaligus melakukan pengecekan, tadi pagi juga ada Wakil Bupati, Hermanus dan Sekda Kubu Raya, meninjau langsung lokasi kejadian. Sesuai instruksi pimpinan, kita akan menindaklanjuti hal ini, sesuai dengan kewenangan kami," tuturnya.
Fauzi menjelaskan, mengenai tindakan apa yang dilakukan oleh pihaknya untuk izin trayek angkutan tersebut, dia mengatakan sampai saat ini belum bisa mengambil keputusan, sambil menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda Kalbar.
"Untuk ranah hukum, itu bukan menjadi kewenangan kita, namun kita akan mengambil langkah lanjut setelah mendapat informasi hasil pemeriksaan dari Polda Kalbar, dan kita belum bisa memberikan keputusan apakah itu salah satu tidak karena ini masih dalam penyelidikan," katanya.
Dia menambahkan, saat ini ada beberapa 12 angkutan sungai yang melayani rute Rasau Jaya ke daerah lainnya.
"Sejauh ini kita angkutan sungai yang melayani rute Rasau Jaya ke daerah lainnya ada 12, diantaranya, speedboat 4, kelotok 3, ekspres 1 dan longboat 4. Terkait musibah ini, kita akan memperketat keamanan untuk seluruh trayek yang ada," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Longboat Indo Kapuas Express yang membawa 53 penumpang, terbalik saat dalam perjalanan dari dermaga Pinang Luar kecamatan Kubu menuju Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak empat orang penumpang tewas masing-masing atas nama Sahara (38 tahun), Nuriamah (38 tahun), Siti Kamelia (25 tahun) dan Hazwan (7 bulan). Sementara itu, 18 orang lainnya sampai saat ini masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Dari keterangan yang diberikan oleh salah satu penumpang yang selamat, Lufti, longboat yang dikemudikan oleh Udin bersama kernetnya, Lukas tersebut berangkat dari dermaga Desa Pinang Luar sekitar pukul 07.40 Wib.
Meski hanya memiliki kapasitas untuk 42 penumpang, namun speedboat tersebut diisi untuk 53 orang penumpang, termasuk pengemudi dan kernet.
"Saat di tengah jalan, sekitar perairan Olak-olak Pinang, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kubu, speedboat tersebut menabrak kayu balok yang mengapung di sungai. Kayunya panjang sekitar 1 meter, sehingga speed tidak bisa mengelak," tuturnya.
Akibat menabrak kayu balok tersebut, speedboat yang ditumpanginya seketika berputar lalu oleng dan tenggelam secara perlahan.
Puluhan penumpang yang selamat berhasil dievakuasi oleh masyarakat yang menggunakan kelotok, tidak lama setelah kejadian tersebut. Namun, akibat arus sungai yang cukup deras menyebabkan beberapa penumpang terhanyut dan tenggelam.
Hingga saat ini, masih ada sekitar 10 orang penumpang yang belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim Basarnas Kalbar.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015